Kuliah Tamu FSRD ITB: Pentingnya Integrasi STEAM dalam Buku Anak, Padukan Kreativitas dan Edukasi dalam Harmoni

Oleh Iko Sutrisko Prakasa Lay - Mahasiswa Matematika, 2021

Editor M. Naufal Hafizh

BANDUNG, itb.ac.id – Program studi Desain Komunikasi Visual, Fakultas Seni Rupa dan Desain, Institut Teknologi Bandung (DKV FSRD ITB) dalam mata kuliah DK3074 Eksplorasi Buku Anak, Literasi, dan Media yang diampu oleh Dr. Riama Maslan Sihombing, M.Sn., menyelenggarakan kuliah tamu bertajuk “Pentingnya Integrasi STEAM dalam Buku Anak dan Membantu Mencari Ide Orisinal,” Kamis (5/12/2024). Kegiatan ini menghadirkan Clefiena, seorang book author and designer, yang juga alumnus DKV ITB angkatan 2002, yang membahas mengenai pendekatan STEAM (Science, Technology, Engineering, Art, and Mathematics) dalam menciptakan karya literasi yang relevan, kreatif, dan edukatif.

Clefiena menjelaskan defenisi STEAM yang merupakan pendekatan pendidikan yang mengintegrasikan seni (art) ke dalam disiplin STEM. Menurutnya, STEAM adalah sebuah petualangan seru yang penuh dengan eksplorasi hingga inovasi sehingga proses belajar menjadi pengalaman yang menyenangkan dan interaktif.

Beliau mengatakan bahwa melalui STEAM, anak-anak diajak untuk tidak cepat berasumsi, tidak ceroboh dalam menilai, dan selalu bersikap terbuka. Integrasi seni dalam STEM memungkinkan anak-anak belajar tanpa tekanan, fokus pada rasa ingin tahu, dan terinspirasi untuk mencari solusi kreatif terhadap permasalahan autentik. Dengan begitu, proses belajar tidak hanya tentang teori, tetapi juga tentang eksplorasi dan pengalaman yang relevan dengan dunia nyata.

Beliau memberikan panduan kepada mahasiswa untuk menggali ide-ide orisinal melalui observasi terhadap alam semesta. Alam sebagai laboratorium tak terbatas yang menyimpan banyak inspirasi, dari struktur sarang laba-laba hingga perilaku lebah dalam koloninya. Contoh konkret ini menunjukkan pengamatan sederhana dapat menghasilkan inovasi besar, seperti jembatan terkenal yang terinspirasi dari sarang laba-laba atau tekstil dengan kekuatan tinggi berdasarkan serat laba-laba.

“Kreativitas dimulai dari eksplorasi hal-hal yang menarik perhatian kita. Diam, amati, dan cobalah memahami apa yang ada di sekitar. Dari sana, kita bisa menciptakan karya yang unik dan autentik,” ujarnya.

Beliau berbagi langkah-langkah praktis dalam memanfaatkan STEAM ke dalam literasi buku anak. Anak perlu diajak untuk melakukan observasi dan investigasi terhadap isu tertentu, yang kemudian diikuti dengan eksplorasi solusi kreatif. Proses ini melibatkan kolaborasi, diskusi, dan eksperimen berulang hingga menemukan bentuk yang paling sesuai. Buku anak yang mengadopsi pendekatan STEAM diharapkan dapat membuka diskusi antara anak dan orang tua, mengembangkan kemampuan literasi, serta mendorong logika, kreativitas, dan pemikiran kritis anak-anak.

Dengan pendekatan ini, anak-anak diajak memiliki lebih banyak ide, menghargai proses belajar, dan menjadi pencipta solusi bagi permasalahan yang mereka hadapi. Lebih jauh lagi, buku yang berbasis STEAM tidak hanya memberikan informasi, tetapi juga menjadi medium untuk merangsang imajinasi dan inovasi.

Beliau mengingatkan bahwa ide-ide orisinal kerap sulit dipahami oleh orang lain sebelum diwujudkan. “Jangan mudah berasumsi dan jangan takut gagal. Setelah ide diwujudkan, barulah orang akan memahaminya. Jadilah skeptis, pertanyakan segalanya, dan biarkan hal itu memacu pikiran kita untuk terus mencari tahu, “ katanya.

Dengan integrasi STEAM, buku anak diharapkan tidak lagi hanya sekadar bacaan, tetapi juga menjadi sarana untuk menciptakan generasi yang kritis, kreatif, dan siap menghadapi tantangan masa depan.

Reporter: Iko Sutrisko Prakasa Lay (Matematika, 2021)

#kuliah tamu #fsrd itb #steam #buku anak