Manfaatkan Mikroalga dalam Teknologi Carbon Capture and Utilization, 4 Mahasiswi ITB Juara 1 Kompetisi Paper dan Poster POISE UGM 2024
Oleh Raja Parmonang Manurung - Mahasiswa Teknik Pertambangan, 2021
Editor M. Naufal Hafizh
BANDUNG, itb.ac.id - Empat mahasiswi Institut Teknologi Bandung (ITB) yang tergabung dalam Tim POWISON meraih juara 1 kompetisi paper dan poster Process Engineering Series of Events (POISE) yang diselenggarakan Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada.
Dengan tema “Empowering Industry Innovation: Cultivating Sustainable Future for the Green Economy”, POISE UGM bertujuan mendorong inovasi di kalangan mahasiswa Teknik Kimia serta mahasiswa dari berbagai disiplin ilmu untuk memecahkan isu keberlanjutan, terutama dalam menghadapi dampak negatif industri terhadap kesehatan manusia dan lingkungan.
Tim POWISON yang beranggotakan Irma Srimulyati, Rasela Vania Putri Denanti, Naila Deviana Putri, dan Margareta Vidya Riswanti meraih juara pertama setelah mengalahkan perguruan tinggi di seluruh Indonesia pada Minggu, 10 November 2024, di di Gedung Gelanggang Inovasi dan Kreativitas (GIK) UGM.
Tim berkeinginan memecahkan masalah emisi karbondioksida di lingkungan minyak dan gas. Tim pun mengusulkan inovasi berjudul ”Pemanfaatan Mikroalga Chlorella vulgaris dalam Teknologi Carbon Capture and Utilization untuk Mewujudkan Zero Emission di Kilang Pertamina RU IV Cilacap”.
“Inovasi ini menggabungkan dua topik yang sedang hangat, yakni carbon reduction dan transisi energi baru terbarukan (EBT),” ujar Irma. Adapun mikroalga digunakan sebagai agen untuk capture carbon di kilang, terutama di flue gas.
Tim menjelaskan bagaimana mikroalga dapat mereduksi karbon dioksida. Proses ini akan menghasilkan biomassa yang dapat diolah lebih lanjut menjadi bioetanol. Selain dapat menyelesaikan permasalahan emisi CO2, solusi ini juga dapat menjadi sumber alternatif renewable energy karena hasil produk akhirnya.
Proses perlombaan berlangsung tiga bulan sejak Juli. Ideasi dan brainstorming berjalan cukup lama karena mereka ingin menciptakan sesuatu yang solutif dan inovatif. Di sisi lain, saat penyusunan abstrak, setiap anggota sedang melaksanakan kerja praktik di provinsi yang berbeda. Hal itu menjadi tantangan tersendiri dalam menyelesaikan perlombaan.
“Namun, komitmen kami untuk menyelesaikan lomba ini membawa semangat tersendiri, terutama ketika mengetahui bahwa kami diberi kesempatan untuk lolos di babak semifinal bahkan final,” kata Naila.
Pada babak final, tim tetap berjuang untuk memperbaiki setiap kekurangan hingga akhirnya mendapatkan juara.
Melalui lomba ini, keempat mahasiswi ini mendapatkan banyak pelajaran. “Do the best and let God do the rest. Kalau sudah mulai sesuatu, lanjutkan sampai selesai. Walau capek, kita tidak tahu hal apa yang akan ada di akhir nanti,” ujar Vidy.
Selain itu, mereka berpesan agar tidak takut untuk mencoba, senantiasa rajin untuk melakukan brainstorming, selalu memberikan 1.000% usaha terbaik untuk mimpi dan semua hal yang diinginkan, dan berterima kasih kepada orang-orang di sekitar yang sudah selalu mendukung.
Reporter: Raja Parmonang Manurung (Teknik Pertambangan, 2021)
Dokumentasi: Tim POWISON