Tim EAST ITB Juara 3 di SIGMA 2025, Inovasi Geospasial untuk Monitoring Gizi Nasional
Oleh Indira Akmalia Hendri - Mahasiswa Perencanaan Wilayah dan Kota, 2021
Editor M. Naufal Hafizh, S.S.

BANDUNG, itb.ac.id - Tim EAST (Earth Specialist) ITB yang terdiri atas mahasiswa Teknik Geodesi dan Geomatika ITB Angkatan 2021, Mentari Khoerunnisa Azzahra, Aldi Firdiansyah, dan Ghozi Dhiya Ulhaq, meraih Juara 3 dalam kompetisi nasional "Smart Innovation in Geospatial Mapping and Application (SIGMA) 2025" yang diselenggarakan Society of Exploration Geophysicists, Universitas Padjadjaran.
Menghadirkan solusi berbasis teknologi, tim EAST mengusung "MAGIS: Monitoring Makan Bergizi Gratis di Indonesia" melalui Integrasi Data Geospasial dengan Machine Learning Berbasis WebGIS. MAGIS menawarkan model prediksi stunting dan kemiskinan menggunakan machine learning, layanan kalkulasi kebutuhan kalori, serta laman edukasi interaktif bagi siswa dan masyarakat.
Mentari Khoerunnisa Azzahra menjelaskan bahwa ide inovasi MAGIS berawal dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang tengah dijalankan pemerintah. Melihat pentingnya pemantauan yang akurat dan berbasis data, tim EAST merancang MAGIS sebagai solusi geospasial yang mendukung pengambilan keputusan berbasis bukti.

Dengan mengintegrasikan data geospasial dan machine learning, MAGIS memungkinkan pemerintah menetapkan kebijakan yang lebih bijak dan tepat sasaran. Keunggulan utama inovasi ini terletak pada penggunaan teknologi open source, yang tidak hanya menjadikannya lebih ekonomis dan mudah dikembangkan, tetapi juga memberikan fleksibilitas untuk terus diperbarui dan ditingkatkan sesuai kebutuhan di masa depan.
“Inovasi yang kami usung memanfaatkan aplikasi ilmu penginderaan jauh dan sistem informasi geografis. Kami berharap ide yang kami bawakan mampu berkontribusi dalam pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya SDG 2: Tanpa Kelaparan, SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera, SDG 4: Pendidikan Berkualitas, dan SDG 10: Berkurangnya Kesenjangan,” kata Mentari.
Ketertarikan tim pada lomba ini dilatarbelakangi keinginan mengaplikasikan ilmu yang diperoleh selama kuliah serta kesesuaian tema SIGMA dengan bidang studi mereka. Dalam proses persiapan, tim EAST menjalani diskusi rutin, membaca berbagai literatur, serta mengeksplorasi pembangunan WebApps dengan teknologi open source. Strategi utama yang diterapkan adalah mengajukan ide yang unik, inovatif, dan berdampak, serta berlatih presentasi untuk final guna memastikan penyampaian konsep yang optimal.
Mereka pun menekankan bahwa kekompakan tim, diskusi yang konsisten, pengembangan ide kreatif, latihan presentasi, serta doa menjadi faktor utama dalam keberhasilan mereka. Tim EAST berharap pencapaian ini dapat memotivasi mahasiswa lain untuk berani berkompetisi dan menciptakan inovasi yang memberikan dampak positif bagi masyarakat.
Kepada rekan-rekan mahasiswa, mereka berpesan bahwa mengikuti kompetisi dapat menjadi pengalaman berharga dalam mengasah pemahaman dan keterampilan. Jangan ragu untuk memulai berkompetisi, karena setiap langkah yang diambil akan membawa pembelajaran baru.
“Jangan ragu untuk ikut kompetisi, karena kompetisi bisa menjadi tempat untuk akselerasi pemahaman kita, itu kompetisi juga merupakan salah satu wadah untuk mengimplementasikan pemahaman yang telah kita pelajari,” tutur Aldi.
Reporter: Indira Akmalia Hendri (Perencanaan Wilayah dan Kota, 2021)