Prof. Tata Sampaikan Refleksi Akademik dan Teknologi dalam Kajian Ramadhan di ITB Kampus Jatinangor
Oleh Ahza Asadel Hananda Putra - Mahasiswa Teknik Pangan, 2021
Editor M. Naufal Hafizh, S.S.

JATINANGOR, itb.ac.id – Rektor Institut Teknologi Bandung, Prof. Dr. Ir. Tatacipta Dirgantara, M.T., menjadi pembicara dalam kajian Ramadan yang diselenggarakan di Masjid Al-Jabbar, ITB Kampus Jatinangor. Acara bertajuk “Menjadi Muslim yang Unggul” ini menghadirkan refleksi mendalam mengenai pendidikan, teknologi, dan tantangan dunia modern dari perspektif akademik dan spiritual.
Perjalanan Akademik dan Dedikasi dalam Penelitian
Prof. Tata menyelesaikan pendidikan S-1 dengan hasil yang memuaskan dan melanjutkan studinya ke luar negeri. Dalam perjalanannya, beliau menghadapi berbagai tantangan akademik, termasuk dalam program postdoctoral yang menuntut ketekunan dan ketahanan dalam situasi yang kompleks. Sejak lulus pada tahun 1993, beliau terus berkontribusi dalam dunia akademik, menegaskan pentingnya belajar dengan sungguh-sungguh untuk mencapai kesuksesan.
Sebagai seorang akademisi, Prof. Tata memiliki rekam jejak penelitian yang kuat. Beliau tercatat dalam Scopus dengan h-index 13 dan 821 kutipan, serta memiliki 172 dokumen di Google Scholar dengan h-index 19 dan 1.337 kutipan. Data ini menunjukkan dampak dan kontribusi ilmiahnya dalam berbagai bidang penelitian.
Tantangan Dunia Modern: Teknologi dan Kehidupan
Salah satu isu utama yang diangkat dalam kegiatan tersebut adalah budaya serba instan yang semakin berkembang di masyarakat. Prof. Tata menyoroti bagaimana revolusi industri telah berkembang dari era 1.0 (mesin uap), 3.0 (komputer dan robotika), hingga 5.0, yang menitikberatkan pada integrasi kecerdasan buatan dan teknologi canggih dalam kehidupan sehari-hari.
Beliau menekankan bahwa meskipun teknologi terus berkembang, manusia tetap memiliki keunggulan yang tidak dapat tergantikan oleh mesin, yaitu kemampuan untuk memiliki tujuan hidup, belajar, dan bekerja secara bermakna. Konsep ini diperkuat dengan referensi terhadap kisah klasik "John Henry vs. Machine", yang menggambarkan perjuangan manusia dalam menghadapi otomatisasi.
Pentingnya Belajar dan Mentalitas Kompetitif
Prof. Tatacipta juga mengangkat pentingnya pendidikan yang bukan hanya berfokus pada penghafalan, tetapi lebih kepada “belajar bagaimana cara belajar”. Menurutnya, perguruan tinggi harus menjadi tempat yang membekali mahasiswa dengan keterampilan pemecahan masalah yang kompleks, serta membentuk pola pikir yang fleksibel dan kompetitif.
Beliau menegaskan bahwa dalam menghadapi persaingan global, individu perlu memiliki mental yang stabil, apresiasi terhadap proses pembelajaran, dan strategi yang matang untuk mencapai kesuksesan.
Harapan dan Langkah ke Depan
Melalui kegiatan reflektif ini, Prof. Tata mengajak para akademisi, mahasiswa, dan masyarakat luas untuk lebih memahami bagaimana perkembangan teknologi dan pendidikan dapat berjalan seiring. Dengan memiliki tujuan yang jelas, sikap yang adaptif, serta kemauan untuk terus belajar, setiap individu dapat menghadapi tantangan masa depan dengan lebih baik.
Reporter: Ahza Asadel Hananda Putra, (Teknik Pangan, 2021)