Asrama ITB Gelar Pembinaan Terpusat dan Asrama Fest di Kampus Jatinangor

Oleh Adi Permana

Editor Adi Permana


BANDUNG, itb.ac.id – Pada Sabtu (25/2/2023) lalu, Asrama ITB menggelar acara Pembinaan Terpusat Februari disertai Asrama Fest 2023. Acara ini dilaksanakan di Auditorium GKU II ITB Kampus Jatinangor. Pembinaan Terpusat (PT) merupakan salah satu rangkaian kegiatan pembinaan yang dilakukan di Asrama ITB. Pembinaan ini diikuti oleh Mahasiswa Tahap Persiapan Bersama (TPB), terkhusus penghuni Asrama ITB.

Acara ini dibuka dengan sambutan dari Direktur Kemahasiswaan ITB Jatinangor, Ir. Agus Jatnika Effendi, Ph.D serta Direktur Kemahasiswaan ITB, Dr. G. Prasetyo Adhitama.

Acara seminar PT Februari tersebut mengusung tema seminar “How to Make Better Social Life”. Seminar tersebut diisi oleh Adam A. Abednego, Co-Founder & Director dari ‘Menjadi Manusia’. Mengawali pemaparannya, ia menyinggung terkait self awareness. Menurutnya, self awareness merupakan perjalanan yang kontinu. “Self awareness berarti Kita mampu memahami diri sendiri dan juga memahami dampaknya kepada orang lain, dan proses self awareness ini merupakan perjalanan yang tidak akan pernah berhenti,” ujar Adam.

Dewasa ini, manusia sering membandingkan diri mereka dengan manusia lainnya. Baik pencapaian, maupun kegagalan. Ada empat orang berdasarkan kondisi internal dan eksternalnya. Ada yang internal rendah, internal tinggi tapi eksternal rendah, sama tinggi, dan tidak paham kondisi internal dan eksternal (seeker). Kondisi yang paling ideal adalah sama tinggi.

“Sama tinggi, ini yang paling bagus, dan kita dapat memikirkan perasaan org lain, dan tidak harus validasi,” kata Adam. Untuk mencapai kondisi ideal tersebut, setidaknya ada tiga hal yang harus dilakukan; acknowledge, connect, dan develop.

Pada tahap acknowledge, seseorang harus aktif dalam mengevaluasi serta bertanya terkait pola hidup yang sering kita lakukan. “Ada yang harus dilakukan untuk memecahkan pola ini, ketika kamu melihat kebelakang,” tuturnya.

Tahap selanjutnya adalah connect. Menurutnya, seseorang harus tahu tentang dirinya sebelum berhubungan dengan orang lain. Dalam bersosialisasi, seseorang tidak boleh membandingkan dirinya dengan yang lain. “Jangan pernah membandingkan diri, karena comparison is the death of joy,” pungkasnya.

Seseorang yang suka membandingkan dirinya akan semakin terpuruk. Oleh karena itu, Adam menekankan agar selalu fokus terhadap perilaku, bukan hasil. “Karena kalau kita hanya fokus pada hasil, kita akan cenderung kecewa jika tidak sesuai, namun seharusnya kita memandang proses yang panjang juga sebagai hasil,” tutur Adam.

Tahap terakhir adalah develop. Tahap ini terkait dengan bagaimana cara untuk berkembang. “Develop itu seperti gimana biar kita improve dengan terus mengembangkan diri kita,” ucapnya.

Sesudah acara seminar, acara berlanjut ke Asrama Fest 2023. Pada acara ini, para peserta pemenang Turnamen Asrama 2023 akan diberikan penghargaan. Selain itu terdapat juga apresiasi terhadap mahasiswa yang berprestasi. Di samping penyerahan apresiasi, acara Asrama Fest diisi oleh beberapa penampilan menarik dari tutor dan penghuni Asrama ITB.

Reporter: Kevin Agriva Ginting, GD’20
Kredit Foto: Humas DKIJ