Bawakan Solusi Geotermal Inovatif, Tim 4G Juara 2 Smartcase Competition GSC ITB 2024

Oleh Rayhan Adri Fulvian - Mahasiswa Teknik Geofisika, 2021

Editor M. Naufal Hafizh

Tim 4G mengukir prestasi sebagai juara 2 Smartcase Competition GSC ITB, Selasa (13/8/2024). (Dok. Tim 4G GSC ITB 2024)

BANDUNG, itb.ac.id - Smartcase Competition yang diselenggarakan oleh Geology Student Competition Institut Teknologi Bandung (GSC ITB), Selasa (13/8/2024), adalah ajang yang menggabungkan unsur cerdas cermat dan studi kasus. Kompetisi ini menuntut para pesertanya berpikir cepat dan tepat dalam mengambil keputusan.

Tahun ini, Tim 4G yang beranggotakan Luthfie Eka Surya Kelana (Teknik Geofisika, 2022), Kelvin Andika Putra (Teknik Geologi, 2022), dan Wafi Haidi (Teknik Geodesi dan Geomatika, 2022), mengukir prestasi dengan meraih juara 2.

Kompetisi ini dibagi menjadi tiga tahap, yaitu penyisihan, semifinal, dan final. Pada babak penyisihan, para peserta diberi tantangan berupa paket soal yang harus mereka kerjakan melalui platform Quizizz. Dari hasil babak ini, hanya 10 tim dengan nilai tertinggi yang berhasil melangkah ke babak semifinal. Di sinilah tantangan sebenarnya dimulai. Setiap tim dihadapkan pada studi kasus mendalam yang meliputi topik geotermal, Carbon Capture Utilization and Storage (CCUS), dan mineral tanah jarang.

Tim 4G memilih topik geotermal. Mereka harus menjawab berbagai pertanyaan kompleks, mulai dari model konseptual geotermal, pemilihan lokasi pengeboran yang ideal, potensi bahaya dari eksplorasi geotermal, hingga tipe sumur eksplorasi yang tepat dan financial modelling untuk proyek tersebut. Tantangan ini tidak hanya menuntut pemahaman teknis, tetapi juga kemampuan analisis yang mendalam.

Setelah menyusun laporan lengkap, setiap tim diminta mempresentasikan hasil analisis mereka di hadapan dewan juri. Dari babak semifinal ini, hanya tiga tim dengan nilai tertinggi yang berhak melanjutkan ke babak final. Babak final berlangsung dengan suasana yang menegangkan. Para peserta harus menjawab pertanyaan wajib dan rebutan dalam format cerdas cermat.

Tim 4G yang terdiri atas Luthfie, Kelvin, dan Wafi. (Dok. Tim 4G GSC ITB 2024)

Luthfie, salah seorang anggota tim, berbagi tip dan pengalamannya dalam menghadapi kompetisi ini. "Untuk babak penyisihan, kami banyak membaca materi dasar geologi. Di semifinal, kami menghadapi tantangan lebih besar dalam studi kasus, yang membuat kami harus mendalami literatur seperti paper penelitian dan textbook terkait geotermal. Kami juga belajar banyak hal baru seperti geokimia dan financial modelling, serta istilah-istilah yang sebelumnya belum kami kenal," ujarnya.

Dengan waktu persiapan yang hanya sehari setelah babak semifinal, Tim 4G tidak memiliki banyak waktu untuk persiapan khusus menghadapi babak final. "Kami hanya mengandalkan pembelajaran dari babak sebelumnya," ujar Luthfie.

Namun, semangat mereka tidak surut. Sebagai mahasiswa tahun kedua, mereka merasa tertantang untuk mencoba sesuatu yang baru dan mengukur kemampuan mereka dengan peserta dari berbagai kampus lain. "Smartcase ini cabang lomba baru di GSC ITB, dan saya penasaran bagaimana tantangannya," katanya.

Meski begitu, Luthfie mengakui bahwa perjalanan mereka tidak selalu mulus. Keterbatasan pengetahuan menjadi salah satu kendala. "Mengandalkan pengetahuan yang diajarkan di kelas saja tidak cukup. Kami harus belajar lebih jauh tentang mata kuliah yang akan kami pelajari di semester berikutnya agar bisa menyelesaikan studi kasus dengan baik," ujarnya.

Dukungan dari kakak tingkat Teknik Geologi angkatan 2020 juga menjadi salah satu faktor penting yang membantu Tim 4G menghadapi tantangan. Dengan kerja keras dan dukungan yang diterima, Tim 4G melewati setiap rintangan dan mengukir prestasi gemilang di Smartcase Competition GSC ITB 2024. Keberhasilan ini tidak hanya menjadi sebuah pencapaian, tetapi juga menjadi bukti bahwa dengan kolaborasi dan keinginan kuat untuk belajar, segala tantangan dapat diatasi.

Reporter: Rayhan Adri Fulvian (Teknik Geofisika, 2021)