The 5th IReSGISWS-DLUCD: Kenalkan Aplikasi Multidisipliner Remote Sensing dan Sistem Informasi Geografi

Oleh Ria Ayu Pramudita

Editor -

BANDUNG, itb.ac.id - Seminar dan workshop bertajuk The 5th International Remote Sensing and Geographic Information System (GIS) Workshop Series on Demography, Land Use Cover and Disaster (IReSGISWS-DLUCD) digelar di Galeri Campus Centre Timur pada hari Kamis dan Jumat lalu (29-30/11/12). Seminar ini dilaksanakan oleh mahasiswa dari Kelompok Keilmuan Remote Sensing and Geographic Information System, Program Studi Teknik Geodesi dan Geomatika, Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian ITB. Rangkaian acara ini pertama kali diadakan tahun 2008 dan kemudian rutin digelar tiap tahun.

Kegiatan ini dibuka oleh seminar yang diadakan pada Kamis (29/11/12). Bahasan utama dalam seminar ini adalah mengenai perubahan guna-tutupan lahan (land use-cover) dan bencana (disaster). Peserta seminar utamanya berasal dari para mahasiswa dan penggiat dalam bidang remote sensing dan GIS baik dari dalam maupun luar ITB. Bukan hanya mahasiswa Teknik Geodesi dan Geomatika saja yang hadir dalam seminar ini, melainkan juga dari program studi Arsitektur, Biologi, Teknik Lingkungan, dan Antropologi.

Seminar ini digelar dengan tujuan untuk mempublikasikan hasil-hasil penelitian berkaitan dengan remote sensing dan GIS selama setahun terakhir. Dengan publikasi ini diharapkan para mahasiswa maupun kalangan profesional dapat menyegarkan wawasan dan pengetahuannya lebih lanjut. Selain itu, mahasiswa dari kelompok keilmuan yang sama juga dapat menjadikan materi seminar ini sebagai referensi bahan penelitian maupun tugas akhir. Hadir sebagai keynote speaker Michael Price dari Stanford, Amerika Serikat dan Takahiro Ozawa dari Jepang.

Setelah seminar, peserta juga diajak untuk melakukan workshop pada Jumat (30/11/12) di gedung Sekolah Bisnis dan Manajemen ITB (SBM ITB) mengenai Unmanned Aerial Vehicle (UAV) atau penerbangan tanpa awak. UAV adalah perangkat penerbangan yang dilengkapi dengan kamera dan radar sehingga dapat membantu melakukan pemetaan topografi dan kondisi geografis di daerah yang dilewatinya. Dengan workshop ini peserta dapat melihat langsung bagaimana aplikasi remote sensing dan GIS dalam penggunaannya sehari-hari.

"Harapan kami untuk ke depan adalah agar kami dapat banyak bekerjasama dengan organisasi dan komunitas remote sensing di luar, seperti mengadakan simposium secara serempak misalnya. Selain itu, juga agar aplikasi teknologi ini dapat merangkul tidak hanya geodesi dan geomatika semata, namun juga meluas ke bidang sains seperti biologi, fisika, dan kimia serta bidang sosial seperti antropologi dan lainnya," ujar Wasil (Teknik Geodesi dan Geomatika 2008) selaku panitia acara.

Oleh: Ahmad Furqan Hala dan Farisa Nabila (IJA 2012)


scan for download