Kisah Merajut Asa Mahasiswa Baru ITB Jalani Semester Pertama di Kampus Jatinangor
Oleh Ahza Asadel Hananda Putra - Mahasiswa Teknik Pangan, 2021
Editor M. Naufal Hafizh
JATINANGOR, itb.ac.id - Menjadi mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) menjadi impian banyak siswa Indonesia. Bergabung dalam perguruan tinggi ini adalah suatu kebanggaan tersendiri. Berbagai kisah inspiratif tentang perjuangan calon mahasiswa telah menghiasi perjalanan menuju ITB. Setelah melewati seleksi yang ketat, sekitar 4.700 mahasiswa baru program sarjana berhasil meraih mimpinya. Menjelang tengah semester pertama, bagaimana pengalaman mereka menjalani perkuliahan tahap persiapan bersama (TPB) di ITB Kampus Jatinangor?
Status Orang Tua Tidak Jadi Penghalang
Pertama mari berkenalan dengan Salsabilla Febrianti, Mahasiswa Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan (FTTM) tahun 2024, yang menceritakan kisah perjuangannya.
Febby merupakan anak seorang penjaga kantin sekolah. Status tersebut tidak membuatnya putus asa. Sejak SMA, dia bertekad berkuliah di ITB.
“Kuliah itu penting banget buat 5-10 tahun ke depan. Mulai deh dari kelas 11-12 aku mulai cari beasiswa yang bisa meng-cover aku buat kuliah,” ujarnya.
Sejak saat itu, Febby berjuang keras untuk terus menjaga dan meningkatkan nilainya dari kelas 10 hingga 12, bukan hanya agar diterima di ITB, tetapi juga memastikan dirinya mendapatkan beasiswa.
“Aku tahu biaya kuliah itu tidak murah. Aku juga tidak mau buat mamahku kepikiran soal bagaimana aku makan, UKT, dan lain-lain,” ujarnya.
Setelah perjuangan panjang itu, Febby berhasil menjadi bagian dari mahasiswa ITB program sarjana.
Area Kampus untuk Bersosialisasi dan Berkembang
Selain Febby, ada Josephine Angie Kristoforus yang akrab disapa Angie yang kini menjadi mahasiswa Fakultas Teknologi Industri (FTI). Menurutnya, menjadi mahasiswa baru di ITB merupakan awal dari perjalanan panjang yang akan penuh dengan tantangan.
“Tentu ada rasa bahagia dan bangga bisa menempuh studi di kampus terbaik yang sudah menjadi impian. Namun di sisi lain, adaptasi dengan lingkungan pertemanan dan akademis yang berbeda dengan masa sekolah membuat saya perlu melakukan usaha lebih,” katanya.
Angie mengatakan, salah satu cara yang sangat membantu kegiatan perkuliahannya adalah belajar bersama teman-teman. Banyak area kampus yang dapat dijadikan tempat belajar bersama, contohnya kursi-kursi yang ada di berbagai tempat, ditambah fasilitas penunjang lainnya seperti internet yang tersedia.
Setelah berkualiah di ITB, selain akademik, Angie dan Febby mengungkapkan banyak hal baru yang dapat dieksplorasi, mulai dari organisasi hingga kepanitiaan. Mereka pun banyak bertemu dengan teman-teman baru.
Fasilitas Kampus untuk Mahasiswa
Selain itu, ada muhammad Ali Al Kaff, mahasiswa baru dari Sekolah Bisnis dan Manajemen. Dia bercerita, selama menjalani kegiatan perkuliahan, dia banyak menggunakan fasilitas penunjang yang ada di ITB Kampus Jatinangor, seperti GKU 1, Student Lounge, dan sebagainya.
Dia juga suka menggunakan fasilitas seperti water refill. Menurutnya itu hal yang sangat inovatif dan membantu. Dia berharap water refill diperbanyak di berbagai titik agar mahasiswa dapat lebih mudah mengaksesnya.
Lingkungan Kampus yang Mendukung
Febby mengaku lingkungan kampus sangat mendukung untuk bersantai setelah kuliah, contohnya saat sedang merasa penat, seperti mendapatkan nilai kuis atau ujian yang kurang baik, tempat seperti danau menjadi lokasi yang cocok untuk berkumpul bersama teman, olahraga, maupun sekadar melamun.
Pesan Semangat
Angie memiliki pesan untuk mahasiswa baru ITB 2024, “Semangat terus dan jangan pernah menyerah ya. Walaupun berat, ini adalah bagian dari perjalanan kita. Jangan lupa untuk maksimalkan semua kesempatan yang ada di kampus. Semangat terus putra-putri terbaik bangsa!” ujar Angie.
Sementara itu, Febby mengatakan, “Kadang kita selalu merasa gagal dan merasa diri sendiri kurang di sudut mana pun. Namun percayalah teman-teman, kalian bisa gabung menjadi salah satu mahasiswa di ITB, pastinya kamu juga salah satu mahasiswa yang memiliki potensi itu. Jangan ragu untuk mengeksplorasi minatmu, berkolaborasi dengan teman-teman, dan terus berusaha. Setiap langkah yang kamu ambil akan membawamu lebih dekat ke impianmu. Ingat, setiap kesulitan adalah kesempatan untuk tumbuh. Semangat!”
Reporter: Ahza Asadel Hananda Putra (Teknik Pangan, 2021)