ITB Juarai Karya Ilmiah dengan Konsep Healthy Environment

Oleh Yasmin Aruni

Editor Yasmin Aruni

YOGYAKARTA, itb.ac.id - Mahasiswa ITB kembali menunjukkan kehebatannya di kompetisi tingkat nasional. Widi Januar Pratama (Perencanaan Wilayah dan Kota 2012), Hasna Anisa Muthia (Teknik Lingkungan 2012), dan Noviani Ima Wantoputri (Teknik Lingkungan 2012) berhasil meraih juara 1 di Festival Kota Gadjah Mada 2016 pada Selasa - Kamis (03 - 05/05/2016) lalu di Universitas Gadjah Mada (UGM). Bersama lima tim terpilih di antara ratusan tim yang mengumpulkan karyanya, mereka mempresentasikan karya ilmiah mereka yang berjudul "Adaptasi Konsep Infrastruktur Hijau dalam Meningkatkan Kualitas Hidup Lingkungan Kota Menuju Eco-City" dalam subtema Healthy Environment.

Dengan bimbingan Ir. Yuniati Z. Azzaino, M.Sc., dosen Teknik Lingkungan ITB, mereka bertiga membutuhkan waktu sekitar 2 minggu untuk mempersiapkan lomba ini. Ide karya ilmiah berawal dari materi tugas akhir yang sedang mereka kerjakan. "Saya pernah mengambil mata kuliah Metodologi Penelitian dan kebetulan temanya tentang infrastruktur. Dulu saya sudah pernah survei lapangan ke kampus Siliwangi sehingga pengerjaannya lebih cepat karena memang pengambilan datanya sudah pernah dilakukan terlebih dahulu," ujar Widi. Kebetulan, Hasna juga pernah mengambil mata kuliah yang bertema eco-city sehingga mereka bisa dengan cepat mengembangkan ide yang mereka miliki dalam waktu yang relatif singkat.

Konsep infrastruktur hijau yang dibawakan bertujuan untuk melestarikan lingkungan dan melakukan pembangunan yang berkelanjutan. Sistem yang mereka bawakan dalam karya tulis yang berjumlah 25 halaman itu terdiri dari 6 komponen yaitu sustainable urban drainage system yang berfungsi untuk merekayasa drainase yang ada agar bisa mengonversi air dan menjadi lebih ramah lingkungan, rain garden berupa taman yang berfungsi untuk peresapan air, rain water harvesting, bio filter yang berfungsi untuk mengolah air limbah domestik, organic waste and anorganic waste, dan urban farming yang menanami lahan-lahan kosong di perkotaan dengan tanaman-tanaman yang memiliki nilai ekonomis.

Widi, Hasna, dan Ima mengaku baru selesai mengerjakan slide presentasi mereka sehari sebelum perlombaan. Meskipun mereka baru mulai latihan presentasi setibanya di Yogyakarta, proposal yang mereka bawakan di hadapan tim ahli dosen Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK) UGM dan pemerintah Provinsi Yogyakarta sangat memukau tim juri dengan topik mereka yang jarang diangkat oleh orang lain. "Saya perhatikan topik kelompok lain sebenarnya bagus, namun mereka kurang memperhatikan apakah sebenarnya bisa dilakukan atau tidak. Sedangkan saya yakin ide saya sangat bisa untuk diterapkan kapan saja dan diimplementasikan dalam waktu yang sangat pendek," jelas Widi. Ketika ditanya mengenai pengembangan paper ini ke depannya, Ima mengaku belum ada rencana. Namun, salah satu juri menawarkan mereka untuk menyampaikan konsep ini ke walikota.

ITB Journalist Apprentice 2016

Florentin Anggraini Purnama (Fisika 2014)