Keluarga Mahasiswa Manajemen ITB Berbagi Tip Sukses Ikuti Business Case Competition

Oleh Anggun Nindita

Editor Anggun Nindita


BANDUNG, itb.ac.id - Business Case Competition menjadi salah satu kompetisi yang kerap diikuti mahasiswa. Untuk mendukung keterampilan dalam kompetisi tersebut, Keluarga Mahasiswa Manajemen, Institut Teknologi Bandung (KMM ITB) menggelar seminar “Competition Mastery: Empowering Students for Success” secara bauran di Auditorium Sekolah Bisnis dan Manajemen (SBM) ITB dan melalui Zoom Meeting, Sabtu (25/11/2023).

Presiden Students Catalyst 2022–2023, Bonifacius Jove Utama, menjadi narasumber pertama kegiatan tersebut dengan mengangkat topik mengenai gambaran business case competition (BCC) dan pentingnya bagi karier.

BCC adalah kompetisi untuk memecahkan permasalahan yang terjadi pada suatu perusahaan. Kompetisi ini memiliki banyak manfaat, di antaranya memperluas jaringan, mendapatkan pengetahuan dari berbagai industri, meningkatkan kemampuan analisis dan komunikasi, hingga mendapatkan hadiah.

Bonifacius Jove Utama berbagi tip bagi pemula yang ingin mengikuti BCC, yang dapat dimulai dari menentukan komposisi tim yang baik. Kemudian, setiap anggota meluangkan waktu untuk berdiskusi setiap hari. Agar karya yang dihasilkan optimal, dirinya menekankan agar memperhatikan aturan, format, proposal yang baik, dan strategi yang menarik melalui akronim.

   

Adapun penyelesaian kasus dapat menggunakan 7 tahap dari McKinsey, yang diadaptasi menjadi 4 bagian, yaitu Define, Structure, Analyze, dan Synthesize.

Pertama, tim menentukan masalah utama dengan cara melihat situasi, komplikasi, dan mencari kata kunci yang dapat menjadi acuan permasalahan.

Kedua, tim menstrukturkan masalah menggunakan pohon isu. Tahap ini umumnya lebih lama dari tahap lain karena mencari masalah utama hingga ke akarnya. Kemudian, berbagai masalah yang ditemukan dikelompokkan menjadi prioritas berdasarkan dampak dan kemudahan.

Selanjutnya, tahap analisis dan sintesis menjadi tahap akhir dalam framework. Analisis dilakukan menggunakan “alat” yang sesuai. “Sementara itu, pada tahap sintesis, tim dapat memberikan rekomendasi potensial, misalnya, dengan formula aturan 2:1, yakni mengajukan 2 strategi mainstream dan 1 strategi kreatif dan ambisius. Selain itu, temukan sinergi antar strategi dan kombinasikan agar rekomendasi yang dihasilkan adalah yang paling efektif dan berdampak,” ujarnya.

Adapun narasumber selanjutnya, Presiden Progressio Winner UI Inovation WAR 2023, Eli Sulistyowati, memberikan tip praktik dalam BCC.

Eli mengatakan, semua hal yang dilakukan dalam kompetisi berasal dari apa yang telah dikerjakan. Namun, terdapat alur yang dapat dijadikan acuan seperti mencari informasi, membangun tim, berdiskusi, membuat solusi, dan masuk dalam tahapan pitch deck dan presentasi.

Tantangan yang mungkin dihadapi beragam, mulai dari waktu, motivasi, kurangnya pengetahuan, dan lain-lain. Butuh keberanian untuk mencoba, mentor untuk mendampingi, dan keinginan untuk belajar lebih banyak.

Reporter: Yohana Aprilianna (Perencanaan Wilayah dan Kota, 2021)

Editor: M. Naufal Hafizh


scan for download