Mahasiswa ITB Juara 3 Membaca Sloka di Kompetisi Utsawa Dharmagita XV

Oleh M. Naufal Hafizh

Editor M. Naufal Hafizh

BANDUNG, itb.ac.id – Mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) meraih juara tiga kompetisi Utsawa Dharmagita (UDG) Tingkat Nasional XV Tahun 2024 kategori Membaca Sloka Pasangan Dewasa Putra yang digelar di Pura Mangkunegaran Surakarta. Ajang yang digelar tiga tahun sekali ini diikuti peserta dari seluruh provinsi di Indonesia yang berlangsung pada tanggal 8 hingga 12 Juli 2024.

UDG diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu Republik Indonesia yang bertujuan meningkatkan pemahaman, penghayatan, dan pengamalan kitab suci Weda beserta Susatra Hindu dalam upaya meperkokoh karakter bangsa. Tahun 2024 ini, ajang tersebut bertema “Dharmagita dari Paramaçastra menuju Paramatattva” yang artinya “Dari Seni Sastra Menuju Kebenaran Substantif”.

I Putu Ferry Wistika, mahasiswa jurusan Meteorologi ITB, berkompetisi dalam membaca Sloka, yakni salah satu seni budaya Nusantara pembacaan Kitab Suci Weda beserta terjemahannya. “Dalam lomba ini saya berperan sebagai penerjemah dari Sloka Kita Suci Weda yang berbahasa Sansekerta diterjemahkan ke bahasa Indonesia,” katanya.

   

Dalam kompetisi membaca Sloka ini, terdapat beberapa hal yang diutamakan olehnya. Pertama, kesetiaan pada makna asli. Terjemahan harus setia pada makna asli dari sloka tanpa mengurangi atau menambahkan makna yang tidak ada dalam teks asli. "Ketepatan terjemahan dari Sansekerta ke Bahasa Indonesia juga merupakan faktor penting,” katanya.

Selain itu, dia memperhatikan pelafalan dan intonasi. Dalam hal ini diperlukan pelafalan yang tepat dan intonasi yang sesuai dengan makna Sloka. Intonasi yang baik dapat memberikan penekanan pada bagian-bagian penting dari Sloka.

Di samping itu, penampilan dan ekspresi yang sesuai dapat menguatkan penyampaian Sloka. “Penampilan dan ekspresi dapat memberikan dampak emosional yang lebih kuat kepada pendengar dan juri,” ujar Ferry.

Perjalanan Ferry dimulai dengan seleksi di tingkat Provinsi Jawa Barat. Dirinya berlatih keras dan terus berpikir positif. “Saya tahu bahwa kompetisi ini bukan hanya tentang memenangkan penghargaan, melainkan tentang menunjukkan cinta saya terhadap seni dan keagungan kitab suci agama Hindu,” ujarnya.

Di tingkat provinsi, Ferry bersaing ketat dan meraih juara 1 sehingga mewakili Jabar di tingkat nasional. Di tengah persiapan menuju nasional, dirinya harus menyeimbangkan waktu antara latihan dan menyelesaikan tugas akhir. Ada kalanya Ferry merasa lelah dan hampir menyerah. Namun, kecintaan atas seni membaca Sloka dan komitmennya melestarikan warisan budaya Hindu Nusantara memberikannya kekuatan untuk terus maju.

Setelah meraih juara 3 dalam kompetisi ini, Ferry bahagia sekaligus bangga atas tanggung jawabnya. “Pengalaman ini telah mengajarkan saya bahwa dengan dedikasi, kerja keras, dan semangat yang tak pernah padam, segala impian bisa tercapai,” katanya.

Ferry berpesan agar tidak pernah meremehkan kekuatan cinta dan komitmen terhadap pelestarian seni budaya nusantara dan tetap melestarikan budaya serta tradisi yang ada.

Reporter: Raja Parmonang Manurung (Teknik Pertambangan, 2021)

Dokumentasi: I Putu Ferry Wistika