Menghidupkan Kota dengan Warna, Kisah Captain John Martono dan Mural Flyover Pasupati
Oleh Indira Akmalia Hendri - Mahasiswa Perencanaan Wilayah dan Kota, 2021
Editor Anggun Nindita

BANDUNG, itb.ac.id - John Martono, S.Sn., M.Sn., atau yang akrab disapa Captain John, adalah seorang dosen dari Program Studi Kriya Tekstil di Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Teknologi Bandung (FSRD ITB). Baginya, melukis bukan sekadar profesi, melainkan bagian yang tak terpisahkan dari kehidupannya. Dengan keterampilannya, ia telah menciptakan berbagai karya seni lukis yang tidak hanya menghiasi kanvas, tetapi juga memperindah ruang-ruang publik di Kota Bandung melalui mural-muralnya.
Pria kelahiran Malang, 31 Maret 1972, ini telah menunjukkan bakat seninya sejak muda. Sejak duduk di bangku SMA, ia sudah aktif dalam berbagai pameran yang menampilkan karya-karya lukisannya di beberapa kota, sebut saja Malang, Surabaya, Bandung, hingga Jakarta.
Seiring berjalannya waktu, kiprahnya terus berkembang hingga ke kancah global. Ia pun telah berpartisipasi dalam berbagai pameran bergengsi berskala internasional.
Di Bandung khususnya, Captain John telah berkontribusi dalam menghiasi ruang publik dengan kreasi muralnya, seperti di Fly Over Antapani dan dinding-dinding kawasan Jalan Siliwangi. Karya-karyanya dikenal memiliki karakter khas yang mencerminkan perpaduan antara tekstil dan seni lukis, menciptakan visual yang unik dan menarik.
Salah satu proyek terbarunya adalah mural di bawah Jembatan Layang Pasupati, yang menjadi bagian dari upaya Pemerintah Kota Bandung (Pemkot Bandung) dan Pemprov Jabar, dalam mempercantik tampilan kota.
Mengusung tema "Mencintai Budaya dan Kehidupan", mural ini menggambarkan berbagai elemen budaya lokal Sunda, mulai dari tarian tradisional, alat musik khas, hingga makanan tradisional sehari-hari. Harapannya, area ini tidak hanya menjadi lebih estetis, tetapi juga dapat berfungsi sebagai ruang publik baru bagi masyarakat, khususnya anak muda, untuk berkumpul dan beraktivitas.
Dalam proses pengerjaan mural ini, Captain John tidak bekerja sendiri. Beliau didukung oleh tim yang terdiri kurang lebih 100 orang, yang terbagi ke dalam beberapa kelompok, antara lain tim sketsa, tim blocking, dan tim detailing. Keseluruhan proses pengerjaan, mulai dari konsep hingga finishing, dipimpin langsung olehnya.
"Tantangan dalam proyek ini tidaklah sedikit. Salah satu kendala terbesar adalah tinggi jembatan yang cukup ekstrem, sehingga memerlukan bantuan tim teknik sipil untuk menyusun strategi kerja yang aman dan efektif. Selain itu, cuaca juga menjadi faktor yang cukup menantang, terutama saat hujan deras, menghambat progres dan mengharuskan tim untuk melakukan penyesuaian jadwal," ujarnya.
Pada Selasa (3/2/2025), Sekretaris Daerah Jawa Barat, Herman Suryatman, melakukan kunjungan ke lokasi mural sebagai bentuk apresiasi atas proyek ini. Ke depannya, beliau bersama pihak pemerintah berencana untuk memperluas area mural hingga ke sepanjang jembatan menuju arah timur, menjadikannya bagian dari identitas visual kota yang lebih luas.
Dengan dedikasi dan semangat berkaryanya, John Martono terus berkontribusi dalam mempercantik Kota Bandung melalui seni mural, sekaligus menginspirasi banyak seniman muda untuk terus berkarya dan mencintai budaya lokal.
Kepada para seniman muda, ia berpesan bahwa konsistensi serta jiwa yang kuat adalah kunci dalam berkarya. Menurutnya, tidak hanya bakat yang menentukan keberhasilan, tetapi juga kerja keras, ketekunan, dan keberanian untuk terus mencoba serta menghadapi tantangan. Ia berharap semakin banyak anak muda yang berani mengekspresikan diri melalui seni dan turut serta dalam melestarikan kekayaan budaya Indonesia.
Reporter: Indira Akmalia Hendri (Perencanaan Wilayah dan Kota, 2021)