Menjelang Tahun Ajaran Baru, Kampus ITB Mulai Riweh

Oleh kristiono

Editor kristiono

BANDUNG, itb.ac.id - Riweh, bahasa sunda yang berarti ramai dan ribet, agaknya cocok menggambarkan suasana kampus Institut Teknologi Bandung. Hari ini Senin, 11 Agustus 2008, setelah hampir dua bulan mati suri karena libur, kampus ITB kembali bergeliat. Seiring naiknya mentari yang cerah, suasana kampus yang masyur dengan lambang ganesha ini turut tersenyum.
Sesuai yang tertera pada kalender akademik yang dirilis Kantor Wakil Rektor Senior Bidang Akademik, hari senin hingga jumat pada minggu kedua Agustus ditetapkan sebagai masa pendaftaran ulang bagi mahasiswa lama. Tak heran jika ribuan mahasiswa, dari berbagai jurusan dan angkatan, kembali meramaikan suasana kampus yang beralamat di Jalan Ganesha 10. Kepentingan mereka hampir sama, mengurus perwalian menjelang semester ganjil 2008/2009. Dimulai sejak tahun 2005, proses pendaftaran ulang bagi seluruh mahasiswa ITB dilakukan secara online melalui sistem yang terintegrasi dalam situs internal beralamat http://ol.akademik.itb.ac.id. Situs daftar ulang yang hanya bisa di akses dari kampus ITB –dapat diakses dari jaringan luar dengan VPN- menyebabkan mahasiswa berbondong-bondong ke kampus untuk daftar ulang. Salah satu tempat yang jadi “titik panas” mahasiswa melakukan daftar ulang adalah ComLabs USDI ITB. Pusat layanan IT yang terletak di Gedung TPB ini, seperti semester-semester terdahulu, selalu menyediakan fasilitas internet gratis khusus pendaftaran online. Mahasiswa cukup membayar biaya printing sebesar Rp. 500 per lembar. Layanan internet gratis untuk daftar ulang sudah sepekan sejak pendaftaran online melalui situs ol.akademik.itb.ac.id dibuka. Namun baru Senin (11/8) ini, mahasiswa berbondong-bondong melakukan pendaftaran. Dampak gempuran mahasiswa menyebabkan traffic meninggi, kecepatan akses pun turun jauh. Di kala normal, membuka halaman ol.akademik hanya butuh hitungan detik, Senin ini, banyak mahasiswa kesulitan membukanya. Bahkan, ketika itb.ac.id turut mencoba, praktis situs ini gagal di akses. Selama lima menit menunggu loading, justru muncul keterangan unable to connect! Mengkonfirmasi hal ini itb.ac.id sempat mencoba meminta penjelasan admin ITB, namun hingga tulisan ini dirilis, surat elektronik yang dilayangkan belum berbalas. Sulitnya akses ke ol.akademik membuat beberapa mahasiswa berkomentar. “Mesin ol.akademik.itb.ac.id kalah dibanding mesin rileks!” Komentar bernada sinis tersebut mungkin wajar, terlebih karena mahasiswa bersangkutan harus sudah bertatap muka dengan dosen walinya beberapa menit lagi. Tapi, ada hal yang lebih besar dibanding mengecam kualitas mesin server yang belum prima. Lambatnya ol.akademik karena tingginya traffic yang masuk jelas lebih rasional! Lekat dengan tradisi sebagian besar mahasiswa ITB sebagai deadline mania. Biasa mengerjakan hal-hal penting menjelang batas waktu. Dari pantauan itb.ac.id, mahasiswa/i yang hendak melakukan daftar ulang tak kunjung habis. Banyak mahasiswa rela mengantri dan berdesak-desakan menunggu giliran untuk daftar ulang online. Dua puluh unit komputer di ruang pelatihan software ComLabs USDI ITB jelas tidak mencukupi. Dengan kecepatan akses yang super lambat, wajah-wajah panik mahasiswa yang akan perwalian pada senin ini tampak ITB sekali. Mulai hari ini, menjelang hari masuk kuliah 19 Agustus, tempat-tempat nongkrong mahasiswa seperti sekretariat unit aktivitas, kantin, dan area hotspot di seantero kampus tampak lebih riuh dibanding hari-hari sebelumnya. “Kampus ITB menemukan ruh-nya lagi”, kata salah seorang mahasiswa.