Pengabdian Masyarakat Ikatan Mahasiswa Arsitektur Gunadharma ITB
Oleh prita
Editor prita
BANDUNG, itb.ac.id - Beberapa orang mahasiswa tampak sibuk membersihkan papan pengumuman di selasar penghubung tempat parkir dengan Gedung FSRD dan Arsitektur. Papan yang telah bersih kemudian ditempeli tata cara penempelan poster publikasi di papan pengumuman. Seluruh pekerjaan yang memakan waktu lebih dari tiga jam ini merupakan bagian dari program Pengabdian Masyarakat Ikatan Mahasiswa Arsitektur Gunadharma (IMA-G) ITB. Meski terlihat sepele, namun apa yang dilakukan mahasiswa-mahasiswa ini patut ditiru untuk menertibkan papan pengumuman yang "semrawut" di ITB.
Berangkat dari kepedulian terhadap permasalahan ini, divisi Pengabdian Masyarakat IMA-G berinisiatif untuk membersihkan dan mensosialisasikan tata cara penempelan poster pada papan pengumuman di kampus. Sabtu (22/05/10) beberapa orang anggota IMA-G pun tampak sibuk membersihkan papan pengumuman yang paling dekat dengan gedung arsitektur.
Salah satu kesulitan dalam menertibkan penempelan poster adalah tidak adanya acuan yang jelas. Karenanya, untuk mempermudah, pengmas IMA-G merancang grid-grid pada papan pengumuman yang telah disesuaikan dengan berbagai ukuran poster. Grid-grid ini telah digunakan pada tiga buah papan pengumuman di selasar tempat parkir sisi tenggara ITB sebagai percontohan.
Adapun, tata cara penempelan poster yang telah disusun oleh pengmas IMA-G yaitu:
- Menempel sesuai Grid
Mengganggu Pemandangan
Papan-papan pengumuman yang ditempeli poster tidak beraturan bukan hanya mengganggu pemandangan, namun juga sulit dibersihkan. Publikasi acara yang ada pun seringkali berlebihan. Satu papan dipenuhi oleh tiga hingga lima poster acara yang sama. Belum lagi jika poster tersebut ditempel dengan aci atau lem fox yang dicairkan dan dibalurkan ke seluruh sisi. Benar-benar sulit dibersihkan. Meskipun tanggal kegiatan telah jauh lewat, namun tidak ada pihak yang sadar untuk mencopot poster tersebut.
Padahal, tidak mudah untuk membersihkan papan-papan tersebut. Poster-poster yang menempel tentu harus dicabuti dahulu. Poster ini tidak hanya satu lapis - seringkali terdiri dari beberapa lapis yang bila tidak rajin dibersihkan ketebalannya dapat mencapai 1 cm. Repotnya, apabila poster-poster tadi ditempel menggunakan double tape atau lem fox yang dicairkan, sisa-sisa perekat harus dibersihkan dengan air dan sikat. Sangat menguras tenaga dan memakan waktu.
Salah satu kesulitan dalam menertibkan penempelan poster adalah tidak adanya acuan yang jelas. Karenanya, untuk mempermudah, pengmas IMA-G merancang grid-grid pada papan pengumuman yang telah disesuaikan dengan berbagai ukuran poster. Grid-grid ini telah digunakan pada tiga buah papan pengumuman di selasar tempat parkir sisi tenggara ITB sebagai percontohan.
Adapun, tata cara penempelan poster yang telah disusun oleh pengmas IMA-G yaitu:
- Menempel sesuai Grid
Mengganggu Pemandangan
Papan-papan pengumuman yang ditempeli poster tidak beraturan bukan hanya mengganggu pemandangan, namun juga sulit dibersihkan. Publikasi acara yang ada pun seringkali berlebihan. Satu papan dipenuhi oleh tiga hingga lima poster acara yang sama. Belum lagi jika poster tersebut ditempel dengan aci atau lem fox yang dicairkan dan dibalurkan ke seluruh sisi. Benar-benar sulit dibersihkan. Meskipun tanggal kegiatan telah jauh lewat, namun tidak ada pihak yang sadar untuk mencopot poster tersebut.
Padahal, tidak mudah untuk membersihkan papan-papan tersebut. Poster-poster yang menempel tentu harus dicabuti dahulu. Poster ini tidak hanya satu lapis - seringkali terdiri dari beberapa lapis yang bila tidak rajin dibersihkan ketebalannya dapat mencapai 1 cm. Repotnya, apabila poster-poster tadi ditempel menggunakan double tape atau lem fox yang dicairkan, sisa-sisa perekat harus dibersihkan dengan air dan sikat. Sangat menguras tenaga dan memakan waktu.