SEMAT ITB Bahas Masa Depan Energi: Eksperimen Petrologi untuk Supercritical Geotermal dan Penangkapan Karbon
Oleh Nasywa Hafizh Pandyanayaka - Mahasiswa Teknik Geologi, 2022
Editor Anggun Nindita
BANDUNG, itb.ac.id - Program Studi Teknik Geologi, Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian Institut Teknologi Bandung (FITB ITB) bersama Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) dan Tohoku University mengadakan Seminar Jumat (SEMAT) di Ruang Hilmi Panigoro, Gedung Teknik Geologi, ITB Kampus Ganesha, Jumat (28/02/2025). Pada kesempatan ini, SEMAT berkolaborasi dengan Tohoku University membahas “Experimental Petrology for Supercritical Geothermal System and Carbon Capture and Storage: Insight for a Sustainable Future”.
Dosen Program Studi Teknik Geologi ITB, Astin Nurdiana, Ph.D., menjelaskan mengenai salah satu langkah dalam mencapai sustainable future adalah melalui experimental petrology. Eksperimen ini berupa penelitian yang mempelajari sifat batuan dan mineral dalam kondisi hampir sama dengan yang ditemukan di alam. Tujuannya adalah untuk memahami proses yang menyebabkan vulkanisme, tektonik lempeng, dan peristiwa geologi lainnya.
“Experimental petrology ini digunakan untuk mengetahui interior bumi, investigasi magma dan vulkanisme, mempelajari pembentukan mineral, hingga mendukung pemodelan geokimia dan geofisika”, tuturnya.
Umumnya eksperimen yang dilakukan berupa fluid-rock inreaction experiment, yakni pencampuran fluida dan batuan pada suhu dan temperatur tertentu. Salah satu penelitian yang sedang digencarkan adalah supercritical geothermal exploration. Beliau menambahkan, “Istilah supercirctical berkaitan dengan fluida yang ada dalam sistem tersebut. Apabila panas semakin tinggi, maka fluida akan berada dalam fase suprecrictical yang memiliki tekanan dan temperatur lebih tinggi dari titik kritis sehingga memiliki energi yang lebih tinggi”.
Salah satu lapangan di Jepang, Kakkonda, memiliki sistem geotermal dengan batuan granit yang sifat batuannya berbeda di kedalaman tertentu dan pada sumur bawahnya terdapat fluida supercritical bersuhu 500oC. Dalam batuan tersebut, terdapat pori-pori berskala mikro yang sangat penting dalam aliran fluida atau biasa disebut feldspar replacement.
Oleh karena itu, dilakukan eksperimen hidrotermal berupa penggantian pasangan plagioklas atau feldspar dengan fluida untuk memahami pembentukan porositas sebagai respon terhadap komposisi fluida tertentu. Melalui komposisi fluida yang sama, mineral yang berbeda akan menghasilkan tekstur yang berbeda pula. Disimpulkan bahwa mikropori dalam feldspar replacement dapat ditingkatkan dengan komposisi fluida reaktif spesifik yang menignkatkan jalur fluida dan penyimpanan energi. Hal ini memiliki potensi yang besat dalam pengembangan sistem geotermal supercritical.
Selain melalui renewable energy, net zero carbon emission action dapat dilakukan melalui Carbon Capture and Storage (CCs). “Beberapa daerah yang mengikat karbon dioksida umumnya berupa basalt floor seperti daerah pemekaran samudera. Hal ini dikarenakan terdapat unsur batuan yang dapat bereaksi dengan karbon tersebut”, ungkapnya.
Salah satu eksperimen yang sedang dikembangkan di dunia industri berupa carbon mineralization from industrial waste. Hal ini merupakan metode inovatif untuk menyimpan CO2 secara permanen dalam bentuk karbonat yang stabil.
Reporter: Nasywa Hafizh Pandyanayaka (Teknik Geologi, 2022)