Serunya Pengalaman di Total Summer School 2012

Oleh Fathir Ramadhan

Editor Fathir Ramadhan

PARIS, itb.ac.id - Meutia Arinta (Teknik Lingkungan 2009) dan Yosaka Eka Putranta (Teknik Perminyakan 2009) merupakan peserta terpilih program beasiswa Total Summer School (TSS) 2012. Bersama 123 peserta dari 27 negara, Meutia dan Yosaka menghadiri summer school di Paris, pada Senin - Jumat (01-06/07/12). Kepada Kantor Berita ITB, Meutia mengutarakan pengalamannya selama mengikuti summer school.

"Saya pribadi sangat suka belajar tentang energi dan lingkungan," tutur Meutia. TSS 2012 menghadirkan banyak sesi seminar energi dan lingkungan. Bermacam - macam pembicara, seperti eksekutif Total, profesor perguruan tinggi, serta para pakar hadir memberikan materi tentang energi dan lingkungan dari segi perencanaan strategis, sumber daya manusia, ekonomi, serta Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3).

Menurut Meutia, peserta dan pembicara sangat antusias sepanjang seminar. "Pertanyaan yang mau saya tanyakan, seringkali sudah ditanyakan oleh peserta lain. Saya kalah cepat," ungkapnya. Ia juga menceritakan bahwa para pembicara menghargai setiap pertanyaan yang diajukan. Beberapa peserta menanyakan hal yang tidak biasa, terkesan aneh, bahkan sudah dijelaskan di pembahasan seminar. Namun pembicara tetap menjawab dengan antusias.

Serunya TSS 2012 tidak hanya pada sesi seminar. Menurut Meutia, TSS 2012 memberi kesempatan mengembangkan kemampuan berinteraksi. Ia mengungkapkan bahwa di sana terdapat beberapa aktivitas kabaret, drama, dan pertunjukan.

"Interaksi informal terkadang lebih sulit dari interaksi formal, sebab kita harus menjadi diri sendiri. Untuk menguasai kemampuan ini, harus membiasakan diri merasa nyaman dengan orang - orang baru. Kalau tidak terbiasa, akan canggung," tambah mahasiswa yang tengah menjalani tahun keempatnya di ITB ini.

Di TSS 2012, ia semakin yakin perlunya berinteraksi dan bersikap terbuka dengan orang lain. "Di sana terdapat peserta dari MIT, Princeton, NUS, NTU, dan perguruan tinggi top dunia lainnya. Di sana, saya merasa bukan siapa - siapa. Jika tidak bergaul dan tidak menunjukkan performa yang baik di sesi seminar, diskusi kelompok, tanya jawab, maupun sesi - sesi informal, tidak akan mendapatkan apa - apa," ujarnya.

Sebagai program beasiswa, TSS dilaksanakan dengan terlebih dahulu menyeleksi para pendaftar. Para pendaftar harus melalui serangkaian seleksi administratif, diskusi grup, dan wawancara. Peserta terpilih berhak menghadiri summer school secara cuma - cuma. Sebagai penyelenggara, Total menanggung biaya perjalanan dan akomodasi selama program berlangsung. Dinilai unggul atas puluhan pendaftar lain dari ITB, Yosaka dan Meutia menjadi dua dari lima mahasiswa Indonesia yang menghadiri program bergengsi ini.

Bawakan Presentasi dengan Unik

Pada hari terakhir TSS 2012, diadakan lomba presentasi. Peserta terbagi menjadi 15 grup dan harus membawakan presentasi secara berkelompok. Meutia dan Yosaka kebetulan berada dalam kelompok yang sama, dan harus mempresentasikan corporate article menggunakan power point.

"Kami mempresentasikan corporate article sambil seolah - olah menulis diari. Kami memulai presentasi dengan kata - kata "Dear diary" dan mengiringi presentasi dengan musik romantis dalam suasana melankolis. Corporate article yang teknis berhasil kami bawakan dengan puitis," jelasnya. "Gaya ini diusulkan oleh salah seorang teman dari Belgia. Penonton dan juri menyukai presentasi kami. Akhirnya kami meraih juara."

Di akhir wawancara, Meutia menuturkan bahwa dirinya semakin tertarik belajar mengenai energi dan lingkungan, serta belajar bahasa. "Cita - cita saya adalah menekuni energi dan lingkungan. Saya berencana mencapainya dengan melanjutkan studi di Eropa." Ia juga mengungkapkan pentingnya menyesuaikan kompetensi diri dengan perencanaan masa depan.

"Di TSS 2012, saya belajar bahwa seseorang sangat suka jika diajak berbicara dalam bahasa aslinya. Saya semakin menyadari pentingnya mempelajari bermacam - macam bahasa." tuturnya mengakhiri.