SITH ITB: FermentStation

Oleh habiburmuhaimin

Editor habiburmuhaimin

BANDUNG, itb.ac.id - Program Studi Mikrobiologi, Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati (SITH) ITB mengadakan pameran makanan fermentasi, FermentStation: A Delicious Trip to Fermented Foods. Pameran diadakan pada Rabu-Kamis (28-29/04/10) di Aula Timur ITB. Pameran ini menjawab banyaknya keluhan masyarakat perihal makanan hasil fermentasi yang tidak selalu memberikan kualitas yang sama baik rasa maupun bentuk dengan menyajikan produk fermentasi terstandardisasi.

Fermentasi merupakan suatu metode yang dapat digunakan untuk mengawetkan makanan dan minuman sekaligus meningkatkan cita rasa dan gizi yang terkandung dalam suatu bahan makanan. Proses pembuatan produk fermentasi mudah dilakukan sehingga dapat menjadi salah satu alternatif dalam mengatasi permasalahan ketahanan pangan nasional. Indonesia memiliki berbagai macam produk fermentasi regional yang diproduksi di suatu daerah tertentu menggunakan bahan baku yang berlimpah di daerah tersebut seperti tape ketan, tape singkong, dadih, ikan samu, oncom, dan tempe gembus. Namun, sangat disayangkan karena produk-produk fermentasi tersebut belum dikenal luas oleh masyarakat umum padahal makanan fermentasi dari suatu daerah dapat diproduksi di daerah lain yang memiliki bahan baku yang serupa.

Anriansyah Mikrobiologi '07 selaku ketua panitia menuturkan, Fermenstation bertujuan untuk mengenalkan pada masyarakat luas bahwa Indonesia memiliki makanan hasil olahan fermentasi yang beragam. "Pada umumnya masyarakat belum mengetahui keunggulan yang bisa diperoleh dari produk hasil fermentasi sehingga menginspirasi kami untuk menyelenggarakan Fermenstation," ungkapnya kemudian.

Selain dapat meningkatkan kandungan gizi dan menambah jangka waktu penyimpanan bahan makanan, proses fermentasi memerlukan biaya yang relatif murah sehingga dapat diaplikasikan oleh masyarakat luas. Pameran tersebut merupakan sebagai salah satu upaya mengenalkan produk fermentasi kepada masyarakat luas sebagai salah satu cara untuk mengatasi permasalahan ketahanan pangan di Indonesia.

Dua hari pelaksanaannya, Pameran dikunjungi lebih dari 2300 orang yang terdiri dari berbagai kalangan, diantaranya mahasiswa, murid SMA, akademisi, dan profesional. Pengunjung dapat mempelajari cara pembuatan beberapa makanan fermentasi melalui seminar dan poster-poster ilmiah yang disediakan. Terdapat juga beberapa performance akustik dan lomba kreasi masakan makanan fermentasi.

Bukan Sekedar Pameran

Tidak hanya memamerkan, para panitia pun menjelaskan alur proses pembuatan produk fermentasi pada setiap stand yang tersedia. Fermenstation kali ini dijadikan sebagai ajang pencerdasan bagi masyarakat mengenai makanan olahan fermentasi yang lebih tahan lama dan bernutrisi.

Pengetahuan mengenai dunia mikrobiologi pun tersaji menarik dalam acara ini. Pengunjung bisa melihat secara langsung melalui mikroskop dunia mikroba yang digunakan untuk fermentasi, serta penjabaran mengenai sifat-sifat yang dimiliki oleh mikroba tersebut. Selain memperoleh banyak tambahan pengetahuan, pengunjung pun berkesempatan untuk mencicipi beragam produk pameran secara cuma-cuma. "Acaranya bagus, banyak pengetahuan baru yang didapat dari FermenStation," ujar Erlin menyatakan kepuasannya.

sumber dengan perubahan