Tiga Mahasiswa ITB Juara 1 Lomba Industrial Engineering Competition

Oleh Adi Permana

Editor Adi Permana

*Foto: Dok. Pribadi

BANDUNG, itb.ac.id – Tiga orang mahasiswa Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Bandung berhasil menjadi juara pada ajang Industrial Engineering Competition yang diselenggarakan oleh Universitas Katolik Atmajaya pada 1-4 Juli 2019. Lomba yang bertemakan “Developing the Industry Potential with an Enhanced Production System” ini diikuti oleh mahasiswa dari beberapa universitas di Indonesia. 


Ketiga mahasiswa yang meraih juara tersebut adalah Annas Fatkhurrohman, Aryadilla Rivaldi Putra, dan Kiendl Valavani Setio yang semuanya adalah mahasiswa TI angkatan 2015. Lomba ini terdiri atas beberapa tahapan, dimulai dari tahap pre-eliminary stage, kemudian dilanjutkan dengan tahap tes online. Dari tahap tes online diambil 15 tim terbaik untuk lanjut pada tahap Semifinal 1 di Atmajaya. 

Annas Fatkhurrohman mengatakan, pada tahap semifinal 1 lomba dirancang seperti bermain amazing race, terdiri atas 5 pos dan setiap posnya terdiri atas suatu game yang berkaitan dengan keilmuan Teknik Industri. “Di tahap Semi Final 1 kalau menang games nanti dapat skor bonus dan paket soal yang lebih banyak isinya, jadi kesempatan dapat nilai banyak lebih tinggi,” ujar Annas. 

Kelima belas tim yang telah mengikuti serangkaian tahap semifinal 1 lanjut pada semifinal 2, pada tahap semifinal 2 peserta diminta mengerjakan studi kasus mengenai sistem inventori dan operational research. Perolehan skor dari semifinal 1 dan semifinal 2 kemudian diakumulasikan, dan 5 tim dengan skor terbesar akan melenggang ke tahap final.

Dengan topik six sigma, DMAIC, dan keilmuan Teknik Industri lainnya, tim Annas dkk berhasil melenggang pada tahap final dan menjadi juara 1 pada ajang lomba Atmajaya Industrial Engineering Competition. Menurut Annas, tahap yang paling sulit dari perlombaan ini saat tahap semifinal 1 terutama di bagian menjawab soal. Bobot penilaian semifinal 1 pun lebih besar dari semifinal 2. Selain itu, alasan keduanya karena kurangnya persiapan dari setiap anggota tim yang sedang mempersiapkan skripsi untuk tugas akhir.

Pada pos awal, di babapk semifinal 1, tim Annas dkk tertinggal jauh dari segi nilai dengan tim lainnya dan tidak dapat masuk ke 5 besar tim dengan skor terbesar. Tetapi dengan semangat yang tinggi, tim ini akhirnya bisa masuk ke posisi ketiga dan tetap bertahan di posisi ketiga hingga tahap semifinal 2. 

Di tengah persiapan skripsi sebagai syarat mendapat gelar sarjana, tim Annas dkk masih menyempatkan mereview semua materi keilmuan Teknik Industri yang sudah dipelajari walaupun baru dimulai saat H-3 sebelum lomba. Bagi Annas lomba ini memberikan cerita tersendiri dan berbeda dengan lomba yang pernah diikuti sebelumnya. “Sebelum presentasi akhir rasanya deg degan banget, karena waktu ngerjain studi kasus final terbatas banget, sedangkan laptop yang dipake cuma boleh dua buah. Dan waktu presentasi, kita sangat lancar dalam membawakan materi dan menjawab pertanyaan jurinya. Jurinya keliatan sangat puas waktu kita kasih jawaban. Rasanya lumayan percaya diri bisa dapat juara,” ujar Annas. 

Dari perlombaan tersebut, Annas berpesan bahwa usaha dan doa tidak pernah mengkhianati hasil. Jangan menyerah diawal, yang penting yakin dan mudah – mudahan semuanya akan terlewati dengan lancar.

Reporter: Diah Rachmawati (Teknik Industri 2016)