ITB Launching Berbagai Fasilitas Multikampus dan Program Pengembangan
Oleh M. Naufal Hafizh
Editor M. Naufal Hafizh
Rektor ITB. Prof. Reini Wirahadikusumah, Ph.D., melakukan penandatanganan prasasti berbagai fasilitas di ITB.
BANDUNG, itb.ac.id — Institut Teknologi Bandung (ITB) menyelenggarakan kegiatan Launching Program Pengembangan ITB dan Peresmian Fasilitas-fasilitas ITB di Gedung Science Techno Park (STP) ITB, Jumat (22/11/2024).
Rektor ITB, Prof. Reini Wirahadikusumah, Ph.D., menyampaikan bahwa ITB telah membangun, merevitalisasi, dan merenovasi dengan total 26 fasilitas di multikampus ITB, baik di Kampus Ganesha, Jatinangor, Cirebon, dan Jakarta dalam 5 tahun terakhir. Fasilitas tersebut antara lain Revitalisasi Gedung Pusat Antar Universitas (Center for Research in Multidisciplinary Science and Engineering); Revitalisasi Kawasan Ganesha ITB; Instalasi Pengolahan Sampah Terpadu (IPST) ITB Kampus Ganesha; Gedung Laboratorium Teknik VXII Dato’ Dr. Low Tuck Kwong; Laboratorium Teknik XV – Gedung Rekayasa Molekuler dan Material Fungsional.
Ada pula Tower dan Bangunan Pendukung Teleskop Radio VGOS Observatorium Bosscha; Fasilitas Mahasiswa di Saraga, Sunken Court, dan Campus Center Barat ITB Kampus Ganesha; Kantin Basement Perpustakaan Pusat, Campus Center Barat, dan Barat Laut ITB Kampus Ganesha; Renovasi Gedung Liga Film Mahasiswa (LFM) dan Gedung Bosscha ITB Kampus Ganesha; Gedung 1 dan 2 ITB Innovation Park (IIP) Bandung Technopolis.
Gedung Laboratorium Teknik XVII Dato' Dr. Low Tuck Kwong, salah satu fasilitas terbaru di ITB yang baru diresmikan, Kamis (21/11/2024). (Dok. Direktorat Pengembangan ITB)
Kemudian Gedung Science and Techno Park (STP) Ganesha; Renovasi Gedung Kuliah Umum 3 (GKU 3) ITB Kampus Jatinangor; Fasilitas Mahasiswa dan Olahraga ITB Kampus Jatinangor; Gedung Parkir Motor ITB Kampus Jatinangor; Gedung Laboratorium Terpadu ITB Kampus Jatinangor; Kantin di Asrama Tower 2, Asrama Tower 3, dan GKU 3 ITB Kampus Jatinangor; Pembangunan Laboratorium Molten Fuel Salt TorChon.
Selanjutnya Gedung Multifungsi B ITB Kampus Cirebon, Embung 1 Selatan, Embung 2 Utara, Pagar, dan Lanskap Kebonturi ITB Kampus Cirebon; Fasilitas Mahasiswa dan Olahraga ITB Kampus Cirebon; Gedung Rusun 1 Asrama ITB Kampus Cirebon; Masjid ITB Kampus Cirebon; Kantin ITB Kampus Cirebon; Rumah Ibadah Bersama ITB Kampus Cirebon; Pembangunan Gedung Multifungsi A Tahap II; Pembangunan Infrastruktur Dasar Area Kebonturi; Penghijauan Kampus dan Nursery Area Geyongan; Pembangunan Lanskap Area Kebonturi Tahap I; Renovasi Lantai 10 dan 12 Gedung Graha Irama ITB Kampus Jakarta; Information Center ITB; Rumah Teropong dan Teropong Kawasan Bosscha Lembang; dan Teras FTMD.
Selain fasilitas fisik, terdapat berbagai fasilitas nonfisik yang berhasil dikembangkan, di antaranya Oracle Fusion; Oracle EPM; Edunex, SIX; SPMI; Arsitektur Enterprise; Integrasi Microsoft Teams; MyPPM; Sistem Umpan Balik Sispran-Oracle; HRIS, e-Office, Satudata, ULT, HRIS, hingga Financial Aid.
Rektor ITB. Prof. Reini Wirahadikusumah, Ph.D.
Beliau mengatakan, berbagai pengembangan tersebut merupakan karya seluruh sivitas akademika ITB. “Ini karya kita semua. Sangat membanggakan menjadi bagian dari ITB dan mendapatkan kesempatan untuk berkontribusi bersama. Terima kasih. Ini suatu kerja tim yang tidak mudah, hasilnya excellent. Kita semua keluarga besar dan sama-sama mewujudkan cita-cita ITB untuk terus menjadi lebih baik,” ujarnya.
Beliau pun berharap berbagai fasilitas fisik maupun nonfisik tersebut dapat digunakan sebaik-baiknya untuk kepentingan kita bersama dan kemajuan ITB.
Bersam@itb, layanan terpadu untuk beasiswa dan bantuan pendidikan mahasiswa. (Dok. Direktorat Kemahasiswaan ITB)
Dalam kesempatan tersebut, beliau menjelaskan mengenai Financial Aid yang diberi nama Bersam@itb. Sistem ini merupakan layanan terpadu yang mencakup beasiswa berbasis prestasi dan kebutuhan, hibah, serta program asisten dan kemitraan dengan berbagai pihak eksternal. Sistem ini juga dilengkapi dengan layanan pendukung seperti konseling literasi keuangan yang membantu mahasiswa dalam mengelola anggaran dan merencanakan keuangan. Dengan adanya sistem ini, seluruh proses bantuan keuangan menjadi lebih terintegrasi, transparan, dan mudah diakses oleh mahasiswa. Hal ini tidak terlepas dari kepercayaan publik kepada ITB untuk bersama-sama berkontribusi dalam bidang tridarma perguruan tinggi.
Selain itu, beliau menjelaskan mengenai program MYPPM untuk mendorong proses pengembangan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat (PPM) menjadi lebih efisien melalui integrasi dan otomatisasi. Hal ini dapat mendorong atmosfer kompetitif dan kolaboratif dengan menyebarluaskan kinerja penelitian dan pengabdian masyarakat dari ITB.
Salah satu program penelitian dan pengabdian kepada masyarakat melalui DRPM ITB di Desa Fatu Manufui, Kecamatan Boking, Kabupaten Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur (NTT) yang merupakan wilayah 3T. Air bersih hasil ultrafiltrasi ini siap digunakan oleh warga Desa Fatu Manufui. (Dok. DRPM ITB)
Dalam setahun terakhir, Direktorat Riset dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRPM) ITB, telah mengelola sekitar 500 kegiatan pengabdian dan penelitian oleh dosen dan mahasiswa. Dengan sistem ini, pengguna dapat lebih mudah melakukan administrasi untuk mendukung kinerjanya. Selain itu, publik dapat lebih transparan mengenai sejauh mana impact yang sudah dilakukan ITB untuk masyarakat melalui kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Luaran lainnya dari program ini, akan terdapat kajian lanjutan untuk turut serta mengatasi berbagai persoalan yang ada di masyarakat.
Di akhir sesi, Rektor ITB. Prof. Reini Wirahadikusumah, Ph.D., melakukan penandatanganan 26 prasasti berbagai fasilitas di ITB.