Terdapat beragam kategori produk inovatif dari kelas mata kuliah rancang produk dan pameran produk inovasi berbahan dasar susu pada pameran ini. Terdapat pula demonstrasi pembuatan keju mozzarella, pembuatan yogurt, serta produk candy and conventionary.

Hal menarik dalam kegiatan ini adalah dari segi produk dan penyampainnya. Produk-produk yang ditampilkan sangat inovatif dan berbahan dasar pangan lokal.

Selain menampilkan dan memberikan tester produk, mahasiswa memberikan penjelasan mengenai bahan baku, proses pembuatan, hingga manfaat dari produk.

Terdapat sejumlah stan yang menampilkan produk inovasi dari mahasiswa, antara lain: 

1. Crust ubi ungu;

2. Macaroon berbahan dasar tepung manggis;

3. Telang twist (jelly drink dari bunga telang);

4. Energy ball berbahan dasar buah sukun;

5. Nori dari daun kelor;

6. Pasta kopi;

7. Chipsy berbahan dasar tepung okara;

8. Jelly kaya serat dari buah asli.

Bahan-bahan tersebut dipilih karena produktivitas serta kandungannya yang sangat baik bagi kesehatan.

“Untuk membuat tekstur seperti nori, kami menggunakan hidrokoloid sebagai agen pengental. Setelah melakukan uji sensori, tipe hidrokoloid cmc yang paling baik untuk membuat tekstur nori dari bahan dasar kelor ini,” ujar Vina, salah seorang mahasiswa pemilik inovasi tersebut.

Inovasi lain datang dari Dhilla dan kawan-kawan yang memanfaatkan limbah pembuatan tahu/okara menjadi chipsy tinggi serat. “Kami menggunakan limbah dari pembuatan tahu/okara karena mengandung 23,55% protein. Limbahnya kami proses terlebih dahulu hingga menjadi tepung. Setelah itu, dibuat menjadi Chipsy Oka yang menjadi solusi cemilan tinggi nutrisi,” kata Dhilla.

Produk lain juga ditampilkan dari kategori olahan susu, di antaranya Mococo (sejenis panna cotta), yogurt burnt cheesecake, ChisBiz, Banana Smoothies, susu caviar, dan milky mochi. Produk-produk tersebut dibuat dengan bahan dasar susu, seperti mococo, panacotta yang umumnya dibuat dari santan, kini diinovasikan dengan substitusi menggunakan susu. Pergantian ini membuat kandungan lemak jenuhnya lebih rendah.

Selain memperkenalkan inovasi produk pangan, terdapat pameran produk bioenergi dan kemurgi.

Reporter: Qonita Aulia Rahmatullah (Teknik Pangan, 2022)