3 Mahasiswa Teknik Sipil ITB Juara 1 Nasional Construction Project Planning Competition, Terapkan Konsep Lean Construction

Oleh M. Naufal Hafizh

Editor M. Naufal Hafizh

Tim Kuya Kuyi Venture menerima penghargaan sebagai juara 1 Construction Project Planning Competition Civil Expo ITS 2023 pada kegiatan awarding di Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya, Sabtu (2/12/2023). (Dok. Fajar Rizki Khairi)

BANDUNG, itb.ac.id - Kuya Kuyi Venture, tim mahasiswa dari program studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan (FTSL), Institut Teknologi Bandung (ITB) menjadi juara 1 nasional perlombaan Construction Project Planning Competition di Civil Expo ITS 2023. Tim itu terdiri atas Fajar Rizki Khairi (15020018) sebagai ketua, Raihan Fardha Dwi Setiani (15020009), dan Putri Aaliyah Setiawan (15020033) sebagai anggota.

Perlombaan diselenggarakan Himpunan Mahasiswa Sipil Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) dan bertemakan “Optimizing Technology Utilization for Cost-Efficient and Sustainable Building in Era 4.0”.

Perlombaan ini mendorong mahasiswa lebih memahami konsep sustainable construction (pembangunan berkelanjutan) serta dapat menggali berbagai ide dan inovasi terkait metode pelaksanaan proyek yang efektif, efisien, dan sustainable.

Melalui ilmu yang dikuasai pada bidang ketekniksipilan terutama bidang manajemen dan rekayasa konstruksi, tim Kuya Kuyi Venture menciptakan inovasi berjudul “Lean Construction dan Perubahan Koefisien Berdasarkan Data Aktual”.

Secara garis besar, lean construction berarti meminimalisasi kegiatan-kegiatan yang tidak dibutuhkan dalam suatu waktu tertentu dalam linimasa konstruksi. Contohnya proses minimalisasi fungsi gudang dalam konstruksi. “Kalau proyek, tuh, biasanya ada gudang. Nah, kita minimalisasi penggunaan gudang. Gudangnya kita perkecil, kita baru pesan material H-2 pekerjaannya dimulai. Jadi tidak ada barang yang menumpuk. Efeknya pos keamanan bisa dikurangi dalam kata lain jobdesk jaga barang supaya tidak dicuri jadi lebih ringan,” tutur Fajar.

Selain itu, mereka melakukan perubahan koefisien berdasarkan data aktual di lapangan. Dengan inovasi tersebut, ketiganya dapat menurunkan biaya langsung menjadi sebesar Rp250 juta dan menurunkan biaya tidak langsung karena durasi proyek yang direncanakan menjadi lebih cepat 11 hari dari rencana awal.

Lomba ini dilaksanakan sejak Oktober 2023 (pendaftaran) hingga Desember 2023 (awarding). Tim tertarik mendaftar karena selama melakukan kegiatan Kerja Praktik (KP), cukup sering disinggung mengenai pembiayaan proyek serta rangkaian pekerjaan konstruksi. Akhirnya, mereka memutuskan mendaftar pada lomba perencanaan proyek konstruksi ini.

Tahap pertama yang dilakukan adalah pemaparan kasus dan aanwijzing (salah satu tahapan dalam proses tender berupa pertemuan antara pemilik tender dan peserta tender). Tim bercerita bahwa tahap aanwijzing dilakukan bertepatan dengan minggu UTS sehingga tim tidak sempat menggali informasi secara komprehensif dan hanya beberapa hal-hal penting saja. Setelah itu, proses dilanjutkan dengan membuat dokumen penawaran.

Salah satu kesulitan yang dihadapi adalah saat membuat WBS (Work Breakdown Structure) dan sequencing pekerjaan konstruksi karena membutuhkan banyak brainstorming. Hal ini menyita banyak waktu di tengah perkuliahan yang juga sedang berlangsung.

Selain itu, tim mengalami kesulitan dalam proses pencarian data Analisis Harga Satuan (AHS) karena melibatkan pekerjaan yang beragam dan membuat harga penawaran agar berada di bawah nilai Harga Perkiraan Sendiri (HPS). Tim juga perlu membagi waktu akademik dan nonakademik. Di luar itu, tim mendapat dukungan melalui konsultasi dan diskusi dengan dosen pembimbing, Prof. Ir. Biemo Woerjanto Soemardi, M.S.E., Ph.D.

Adapun presentasi final dilaksanakan pada Sabtu (2/12/2023) di Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya. Kuya Kuyi Venture mempresentasikan hasil inovasi yang diciptakan di hadapan dewan juri. Rangkaian acara kemudian dilanjutkan dengan awarding pada Minggu (3/12/2023). Setelah melalui berbagai tahap, tim ditetapkan sebagai juara satu pada perlombaan ini.

Mereka bercerita bahwa lomba ini sangat berkesan meski mengalami berbagai tantangan dalam prosesnya. “Perjalanan kami dari Bandung ke Surabaya juga sangat berkesan karena bertemu teman-teman yang luar biasa. Saat nama tim kami disebut pada pengumuman juara 1, kami sangat kaget dan tidak menyangka. Apalagi ini adalah kali pertama kami memenangkan lomba tender,” ujar Putri.

Mereka berpesan bagi mahasiswa lain yang ingin berkecimpung di dunia perlombaan untuk jangan takut mencoba dan jangan sampai menyesal karena tidak melakukan suatu hal yang diinginkan. Putri mengatakan, “Raihlah hal yang kalian inginkan dan jangan lupa bahwa banyak orang yang mendukung kalian dalam berproses. Kalau kalian pernah merasa bahwa apa yang kalian lakukan sia-sia, percayalah everything will be worth it in the end.”

Reporter: Nicholas Bayu Mahendra (Teknik Sipil, 2021)


scan for download