Aksi Nyata Tim ENVRZ! ITB: Bangun Bak Sampah Ramah Lingkungan di SDN Jatinangor
Oleh Artanti Mirta Kusuma - Mahasiswa Rekayasa Infrastruktrur Lingkungan, 2021
Editor Anggun Nindita
Pengecatan Bak Sampah oleh ENVRZ! KMIL ITB di SDN Jatinangor, Desa Sayang, Kecamatan Jatinangor pada Sabtu, 16 November 2024. (Dok. Reporter Humas ITB/Artanti Mirta Kusuma)
JATINANGOR, itb.ac.id - Kelompok mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) yang tergabung dalam Environment Heroes (ENVRZ!) melakukan pengelolaan sampah di SDN Jatinangor, pada Rabu-Sabtu (13-16/11/2024) di Desa Sayang, Kecamatan Jatinangor, Kabupaten Sumedang.
Hal ini mengingat infrastruktur pengelolaan persampahan di sekolah memiliki peranan yang sangat penting dalam menciptakan lingkungan belajar yang bersih, sehat, dan nyaman, Namun kenyataannya masih terdapat sekolah yang masih belum memiliki fasilitas persampahan yang memadai, salah satunya SDN Jatinangor ini.
Fokus utama pengelolaan sampah di sekolah dasar (SD) ini adalah pembangunan bak sampah yang dirancang untuk memastikan proses pengelolaan sampah, khususnya akses dan pembakaran, menjadi lebih aman. Pembangunan dilaksanakan pada tanggal 13-16 November 2024.
Bak sampah tersebut dibuat dengan tujuan menjaga keamanan anak-anak, sehingga risiko kecelakaan dapat diminimalkan. Selain berfungsi sebagai tempat pengumpulan sampah, fasilitas ini juga mendukung praktik pembakaran sampah yang terkendali, hingga mengurangi penyebaran sampah ke lingkungan sekitar.
Melalui penyediaan bak sampah yang aman, sekolah tidak hanya mendorong terciptanya lingkungan yang bersih dan sehat, tetapi juga menanamkan nilai-nilai peduli lingkungan pada siswa serta membekali mereka dengan pengetahuan dan keterampilan dalam mengelola sampah secara bertanggung jawab.
Pengecatan Bak Sampah oleh ENVRZ! KMIL ITB di SDN Jatinangor, Desa Sayang, Kecamatan Jatinangor pada Sabtu, 16 November 2024.
Bak sampah ini dirancang dengan mempertimbangkan kemudahan operasi dan perawatannya nanti. Pada bak sampah ini terdapat dua cerobong asap untuk meningkatkan aliran udara dan mempercepat proses pembakaran. Ruang pembakaran dirancang berbentuk persegi panjang dengan ukuran yang proporsional (panjang 2,2 meter dan lebar 1,76 meter), yang cukup untuk menampung sampah dari lingkungan sekolah.
Sedangkan untuk bak pembakaran dimensi total tinggi mencapai 2,76 meter, termasuk cerobong. Kemudian, tangga dirancang dengan kemiringan tertentu untuk mempermudah pengguna dalam memasukkan sampah ke ruang pembakaran.
Ketua Divisi Proyek ENVRZ! ITB, Faqih Mustafiq, mengatakan pada proses pembangunan, padatnya waktu kuliah menjadi salah satu tantangan dalam proses pembangunan bak sampah ini.
“Kendala dari pembuatan bak sampah ini yaitu karena pelaksanaannya di waktu perkuliahan jadi kita tidak bisa setiap saat mengawasi dan monitoring kegiatan pembangunan bak sampah ini. Tapi, kita coba buat jadwal yang sekiranya bisa datang untuk mengawasi kegiatan pembangunan ini," ujar Faqih.
Sementara itu, Ketua ENVRZ! ITB, Hafidz Bayu Massaiz berharap dengan adanya pembangunan bak sampah ini dapat mengurangi risiko kecelakaan pada anak-anak. “Harapannya sih pembangunan ini dapat mengurangi risiko kecelakaan dari kemiringan bak sampah itu agar tidak berbahaya, serta mengurangi jumlah asap juga karena lebih tertutup.”
Reporter: Artanti Mirta Kusuma (Rekayasa Infrastruktur Lingkungan, 2021)