Mahasiswa Mikrobiologi ITB Pelajari Kehidupan Mikroba di Pangalengan

Oleh Anggun Nindita

Editor Anggun Nindita

BANDUNG, itb.ac.id - Sebanyak 36 mahasiswa Program Studi Mikrobiologi angkatan 2021 Institut Teknologi Bandung (ITB) mengikuti kuliah lapangan gabungan di Pangalengan, Kabupaten Bandung, Oktober 2023 ini.

Kegiatan ini mencakup tiga mata kuliah sekaligus, antara lain Proyek Ekologi Evolusi Mikroba, Biosistematika Mikroba, dan Bioinformatik untuk Mikrobiologi. Kegiatan ini dibimbing langsung oleh empat dosen Mikrobiologi ITB, yaitu Intan Taufik, S.Si., M.Si., Ph.D., Anriansyah Renggaman, M.Sc., Ph.D., Husna Nugrahapraja, S.Si., M.Si., Ph.D., dan Dzulianur Mutsla, S.Si., M.T.

Salah seorang dosen pengampu, Intan Taufik, S.Si., M.Si., Ph.D., menjelaskan kuliah lapangan tersebut bertujuan agar mahasiswa mengetahui kondisi lapangan, bisa melakukan pengambilan sampel langsung, dan menganalisisnya segera di lokasi.

Beliau menyampaikan, kaitannya dengan mata kuliah Ekologi Evolusi, mahasiswa akan melihat cara mikroba berinteraksi dengan makhluk lain dan bagaimana interaksi ini memengaruhi atau dipengaruhi oleh lingkungan. Sementara itu, di mata kuliah Biosistematika mahasiswa akan lebih berfokus pada studi mikroba dari segi fisiologi dengan penekanan pada karakteristik tertentu dan identifikasi. Adapun, dalam mata kuliah Bioinformatika, mahasiswa menggunakan data genetik untuk melakukan analisis identifikasi mikroba.

Hari pertama, mahasiswa dibagi dalam dua kelompok besar. Kelompok pertama bergerak menuju Kawah Wayang dan kelompok lainnya menuju Kawah Burung dan sumber mata air panas Cibolang. Peserta melakukan pengambilan sampel mikroba dari sedimen dan air di sekitar kawah, serta sumber mata air panas. Menariknya, pengambilan sampel mikroba langsung diikuti oleh ekstraksi DNA di lapangan, yang dilanjutkan dengan proses sequencing di tempat. Tahap akhir, peserta melakukan identifikasi mikroba dari urutan DNA menggunakan data bioinformatik.

   

Di hari kedua, peserta fokus mengeksplorasi ekosistem perairan, hutan, dan perkebunan. Mereka melakukan pengambilan sampel mikroba di air dan sedimen perairan serta melakukan serangkaian pengambilan sampel tanah di hutan. Ada juga Peserta yang mengambil mikroba udara. Selain itu, peserta melakukan identifikasi terhadap berbagai jenis jamur serta pengukuran mikroklimat di lingkungan tersebut.

Salah seorang peserta kuliah lapangan, Tibi (BM, 21) mengaku kegiatan tersebut merupakan kuliah lapangan pertamanya. Biasanya Tibi melakukan praktik di laboratorium. “Ternyata setelah dijalani sangat seru karena banyak hal yang aku dapatkan seperti aku mengambil sampel dari kawah dan ternyata sampel itu langsung di-sequencing di tempat itu. Jadi aku dapat pengalaman yang baru yang menarik."

Kuliah lapangan ini dilakukan di awal semester. Praktik tersebut akan jadi bahan praktikum selanjutnya sampai akhir semester. Kuliah lapangan gabungan ini diharapkan memberikan gambaran keterkaitan antar mata kuliah dan mengurangi redudansi di praktikum berikutnya. Hasil dari pengamatan ini rencananya akan dipamerkan pada akhir tahun ini.

Reporter: Ardiansyah Satria Aradhana (Rekayasa Pertanian, 2020)

Editor: M. Naufal Hafizh