Program Pengmas Mahasiswa ITB: Berdayakan Komunitas Disabilitas dengan Wirausaha TTG Prostetik

Oleh Anggun Nindita

Editor Anggun Nindita


BANDUNG, itb.ac.id – Tim Pengabdian Masyarakat Institut Teknologi Bandung (Pengmas ITB) di bawah naungan Tim Pengmas Direktorat Kemahasiswaan ITB menyelenggarakan sosialisasi dalam bentuk webinar dengan tema "Melangkah Bersama Membuka Pintu Kesempatan Akses Alat Bantu Disabilitas" melalui platform Zoom Conference, Selasa (28/11/2023).

Agenda ini termasuk ke dalam program pengabdian masyarakat dari Tim Pengmas ITB yang berjudul “Pemberdayaan Komunitas Disabilitas Melalui Pengembangan Wirausaha Teknologi Tepat Guna (TTG) Prostetik”.

Program pengmas ini juga bekerja sama dengan Yayasan Kreatifitas Difabel Mandiri (YKDM), Pusat Teknologi Tepat Guna (PUSTENA), dan Rumah Amal Salman (RAS), yang berlangsung sejak bulan Oktoer-November 2023.

Pengabdian masyarakat tersebut dibimbing oleh Lektor Kepala Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara ITB, Dr. Eng. Sandro Mihradi dan Manajer Program Abdul Aziz, S.T., berfokus pada tiga hal, yaitu pengoptimalan tata letak ruangan workshop, edukasi standar prosedur operasional (SOP) workshop berupa SOP produksi, keuangan, dan inventaris. Sekaligus edukasi pemasaran digital kepada pengurus Yayasan Kreatifitas Difabel Mandiri (YKDM).

Adapun kegiatan utama dari pengmas ini, antara lain pembuatan layout ruangan workshop, pelatihan terkait SOP dan pemasaran digital, serta sosialisasi kepada masyarakat umum terkait teknologi prostetik.

Agenda tersebut juga bertujuan memberikan edukasi tentang pemanfaatan teknologi tepat guna prostetik kepada 100 orang disabilitas.

Dr. Sandro menyatakan pengenalan teknologi pada kaki prostetik ini sebagai fokus dari program pengabdian masyarakat. Kaki prostetik sendiri merupakan alat bantu yang digunakan guna menggantikan bagian kaki yang hilang, baik itu karena amputasi maupun bawaan sejak lahir. Dalam pemaparannya, dia juga menjelaskan mengenai cara kerja dan fungsi dari kaki prostetik.

Menurutnya cara kerja setiap alat prostetik ini akan dirancang khusus sesuai dengan kemampuan fisik serta kebutuhan dari pasien.

Acara ini juga dihadiri oleh Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Jawa Barat, Ida Wahida yang memaparkan kegiatan yang telah dilakukan Dinsos selama ini untuk mendukung kaum disabilitas.

Sementara itu, Ketua YDKM, Anwar Permana, juga memberikan materi mengenai pemberdayaan komunitas disabilitas berdasarkan pengalaman pribadinya. Sebagai informasi, YDKM merupakan salah satu komunitas disabilitas yang bergerak d bidang produksi alat bantu, seperti kaki prostetik dan AFO (Ankle Foot Orthosis).

YKDM memiliki workshop yang bertempat di Kawaluyaan Baru, Seokarno Hatta,Bandung sebagai tempat pembuatan alat tersebut. Akan tetapi workshop ini masih bekerja dengan standar sistem produksi yang minim dan pemasaran yang masih dilakukan konvensional.

Berdasarkan kondisi tersebut, maka diadakankah pengmas oleh tiga orang mahasiswa ITB di bawah program Pengabdian Masyarakat ITB bersama dengan rekan-rekannya dari Pusat Teknologi Tepat Guna (PUSTENA) dan Rumah Amal Salman (RAS) sebagai donatur dan fasilitator.

Mahasiswa teknik mesin ITB selaku pelaksana pengabdian masyarakat ini, Dira Salsabila, Nabil dan Rama mengucapkan terima kasih kepada ITB, PUSTENA, dan RAS atas kesempatan yang diberikan untuk belajar hal baru dalam program pengmas ini. Dira berharap dengan adanya pengmas tersebut, khususnya dapat membantu YDKM agar mempunyai sistem produksi yang lebih baik.

“Harapannya secara khusus pengabdian masyarakat ini dapat membantu YKDM agar memiliki sistem produksi yang lebih baik dan konsumen yang lebih banyak dengan adanya pemasaran digital berupa website dengan nama ykdm.com dan media sosial Instagram yaitu YKDM Official”, katanya.

Sebelumnya, Tim Pengmas ITB juga telah menginisiasi penerapan strategi pemasaran digital sebagai bagian dari upaya pemberdayaan YKDM dalam produksi kaki prostetik tepat guna. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan jangkauan pelaku usaha distribusi kaki prostetik, sekaligus meningkatkan kualitas relasi dan komunikasi antara pemilik usaha dan konsumen di seluruh Indonesia.