Perjalanan Diva Arya, Alumni ITB yang Studi ke Luar Negeri untuk Kembangkan Bisnis di Indonesia

Oleh Adi Permana

Editor -

BANDUNG, itb.ac.id—Diva Arya Saskia Putri yang kerap dipanggil Diva, adalah satu sosok alumni Institut Teknologi Bandung yang berhasil dalam karier dan ranah bisnis. Saat ini, Diva bekerja sebagai Relationship Manager di Shopee, perusahaan e-commerce terbesar di Asia Tenggara, sekaligus pemilik Mornight Creative, Mornight Official, Mornight Management, serta Imanee (bidang fesyen hijab).

Upayanya membangun bisnis menjadi perwujudan visi baginya untuk membuka lapangan pekerjaan dan meningkatkan perekonomian masyarakat. Keberhasilan ini tak luput dari perjalanan kuliahnya sebagai salah satu alumni Program Gelar Ganda International Business Sekolah Bisnis dan Manajemen ITB (SBM ITB) serta keaktifan dan pengalamannya berorganisasi semenjak SMA.

Sejak awal menginjakkan kaki di bangku perkuliahan di ITB, Diva telah menyusun rencana studinya agar tak hanya mengejar prestasi akademik, tetapi juga aktif di kegiatan nonakademik untuk menjalin relasi dan pengalaman berorganisasi. Di kampus, Diva mengikuti berbagai organisasi dan kepanitiaan, salah satunya Progressio Consulting Club.

Selain itu, kecintaannya pada seni membawanya ke Brarislava di Slowakia sebagai perwakilan penari tradisional pada 2016. Diva pun berkesempatan mengikuti pertukaran pelajar di Jepang pada 2017.

Di usia 18 tahun, dalam proses menyelesaikan studi gelar gandanya, Diva melanjutkan studi di Program Studi Marketing University of Hull, Inggris. Saat itu, ia menjadi mahasiswa termuda di program studinya. “Mereka kaget dan mengira aku mahasiswa baru, padahal aku sudah memasuki tahun terakhir di perkuliahan,” cerita Diva.

Tak ingin menyia-nyiakan kesempatan belajar di sana, Diva aktif mengikuti kegiatan nonakademik di University of Hull. Ia menjadi student ambassador dan Vice President of Food & Dining Society di University of Hull untuk mengasah kepemimpinannya serta memperluas relasinya dengan mahasiswa mancanegara.

Diva bekerja sebagai “student call center” yang menjembatani komunikasi dengan calon mahasiswa yang ingin menempuh pendidikan di University of Hull. Tak sampai situ, Diva mendapatkan kesempatan mengikuti program pertukaran pelajar di ESC Rennes Business School, Rennes, Prancis dan Kedge Business School, Bordeaux, Prancis. Kala itu Diva memperoleh pendanaan penuh dari University of Hull setelah menjalani serangkaian seleksi. Diakuinya, banyak pengalaman berharga saat belajar dan beraktivitas di berbagai negara tersebut, terutama dalam hal berinteraksi dengan berbagai rekan kuliah dari beragam bangsa dan budaya.

Selain itu, upayanya untuk aktif di University of Hull ini menorehkan hasil. Diva berhasil mendapatkan Library Volunteer Awards (2018) dan Hull Employability Global Citizenship Awards (2018). Puncaknya, Diva dinobatkan sebagai Face of Marketing di University of Hull dalam International Undergraduate Prospectus 2019 yang dapat dilihat di berbagai material promosi University of Hull di dalam dan luar negeri.

Di akhir masa perkuliahan, Diva mengikuti International 25th EBES Conference, Berlin, Jerman pada tahun 2018 untuk mempublikasikan tugas akhirnya. Penelitiannya berhasil dipublikasikan di jurnal ilmiah Springer. Diva lulus dari University of Hull dengan gelar kehormatan first class degree pada usia 19 tahun.

Kembalinya Diva ke tanah air menjadi semangat baru untuknya mengimplementasikan ilmu yang diperolehnya semasa kuliah. Saat pandemi datang pada awal tahun 2020, Diva yang terpaksa bekerja dari rumah untuk Shopee, senantiasa memutar otak agar tetap produktif.

“Efek pandemi memunculkan banyak content creator. Aku dan teman-teman melihat itu sebagai potensi untuk ‘mengawinkan’ kemampuan content creator dengan brand,” ungkap Diva. Kemudian, lahirnya bisnisnya yang bernama Mornight Management.

Bisnisnya terus berkembang hingga memiliki lingkup bisnis yang lebih luas, yakni Mornight Creative dan Mornight Official. Melalui Mornight Creative, Diva dan tim menyediakan jasa pemasaran dan agensi yang menyesuaikan kebutuhan klien.

Mornight Official menjadi bagian bisnis Diva dan rekannya sebagai media digital yang membuat konten kreatif dan mengangkat isu dan berita yang sedang tren. Setelah beroperasi selama tiga tahun di Bandung, Diva berhasil membangun bisnis jasa yang terintegrasi sebagai sebagai media digital dan agensi serta manajemen talent di bidang kreatif dan hiburan. Diva mengungkapkan bisnisnya ini telah diresmikan sebagai perseroan terbatas (PT).

Diva mencoba kesempatan untuk membuka bisnis di bidang fesyen hijab yang ia beri nama Imanee. Ia dan rekannya menekuni bisnis ini secara industri rumahan dengan sentuhan handmade, yakni sejak pemilihan bahan, penjahitan, hingga penjualan. Setelah berhasil menjual ribuan barang secara daring, Imanee kini juga memproduksi baju muslim.

Tekadnya untuk membangun bisnis di Indonesia ini adalah cita-citanya untuk membangun bangsa. Menurutnya, pengalaman yang ia peroleh selama bersekolah di luar negeri harus dikembalikan lagi ke masyarakat. “Ibaratnya, kacang jangan lupa kulit,” kata Diva. Visi bisnisnya turut beriringan dengan program yang digadang-gadangkan oleh pemerintah untuk terus mendorong perkembangan UMKM yang melek digital.

Diva yang selalu bermimpi besar ini tak pernah lupa untuk senantiasa menebar kebaikan ke banyak orang. Tujuannya membuka bisnis adalah untuk membuka lapangan pekerjaan sehingga hasil yang diperoleh juga menjadi penyambung hidup bagi orang lain. Ia tidak memiliki target khusus terkait hal-hal yang akan dikembangkan di masa depan, namun Diva hanya berharap dapat menjadi “cahaya” di sekitarnya. Dimanapun ia berada, ia ingin memberikan sesuatu yang meringankan beban orang di sekitarnya.

Diva berkeinginan untuk selalu menjadi pribadi yang bersyukur terhadap apa yang dimiliki. Ia juga menyampaikan agar senantiasa bersabar menghadapi tantangan yang kerap datang silih berganti. Terakhir, alumni SBM ITB ini mengajak untuk selalu optimistis dan berpikir positif terhadap apa yang sedang dikerjakan. “Life is the art of choice. Pelukis hidup kita adalah diri kita sendiri. Kita yang melukiskan jalan hidup kita sehingga pilihlah jalanmu dengan bijak,” pungkas Diva.

Reporter: Hanan Fadhilah Ramadhani (Teknik Sipil Angkatan, 2019)


scan for download