Bryan Amirul Husna, Mahasiswa Sarjana Peraih IPK 4.00 pada Wisuda Oktober ITB 2024

Oleh Angra Eni Saepa - Mahasiswa Perencanaan Wilayah dan Kota, 2021

Editor M. Naufal Hafizh

Bryan Amirul Husna, mahasiswa peraih IPK tertinggi pada Wisuda Pertama ITB Tahun Akademik 2024/2025. (Dok. Bryan Amirul Husna)

BANDUNG, itb.ac.id - Institut Teknologi Bandung (ITB) menggelar Wisuda Pertama Tahun Akademik 2024/2025, di Auditorium Sasana Budaya Ganesa (Sabuga), Sabtu (26/10/2024). Salah satu rangkaian acara dalam wisuda tersebut adalah pengumuman lulusan dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) tertinggi yang disampaikan oleh Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan.

Bryan Amirul Husna, mahasiswa Program Studi Teknik Informatika, Sekolah Teknik Elektro dan Informatika (STEI ITB), dinobatkan sebagai mahasiswa dengan IPK tertinggi pada Wisuda Oktober tahun 2024. Bryan lulus dari ITB dengan predikat cumlaude dan memperoleh IPK sempurna yakni 4,00/4,00 dalam waktu 4 tahun perkuliahan.

Mahasiswa asal Yogyakarta ini sudah tertarik untuk berkuliah di ITB sejak duduk di bangku SMA. Saat itu, dirinya terinspirasi dari B.J. Habibie dan bercita-cita masuk Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara (FTMD) sebelum akhirnya mendapatkan rekomendasi dari guru dan temannya sehingga memantapkan hati memilih STEI ITB saat mendaftar SNMPTN.

Bryan Amirul Husna saat mengikuti acara Syukuran Wisuda STEI ITB. (Dok. Bryan Amirul Husna)

Setiap semesternya, Bryan konsisten memperoleh nilai rata-rata (NR) 4,00 berkat usahanya dalam belajar. Dia rajin mengikuti kelas dan menyimak setiap materi yang diajarkan oleh dosen dengan cara mendengar dan mencatatnya. Bryan juga sering membaca buku pegangan kuliah untuk memperkaya pemahamannya terkait materi. Ketika tugas diberikan, dia mengerjakannya dengan sungguh-sungguh.

Di samping itu, dia menekankan bahwa belajar karena ikhlas dan sabar merupakan kunci untuk tetap fokus belajar.

“Beberapa hal yang aku lakukan selama perkuliahan adalah mengusahakan masuk kelas untuk mendengarkan penjelasan dosen. Setelah itu, belajar kembali di rumah melalui buku-buku pegangan sebagai referensi. Saat tugas-tugas bermunculan, usahakan untuk mengerjakannya dengan sungguh-sungguh. Intinya adalah ikhlas dan sabar dalam prosesnya karena belajar itu sama seperti memupuk ilmu yang hasilnya bukan jangka pendek tapi jangka panjang,” katanya.

Sama seperti mahasiswa pada umumnya, Bryan merasakan begadang sampai larut malam demi belajar. Untuk mengatasi kejenuhan dalam belajar, dia biasanya mengalihkan perhatiannya pada game atau istirahat sampai siap belajar kembali.

Selain fokus akademik, Bryan mengikuti beberapa kegiatan seperti asisten mata kuliah dan unit Aksantara, sebuah Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) di ITB yang menyediakan wadah pengembangan diri dalam bidang Unmanned Aerial Vehicle (UAV) dan pendukungnya. Di unit tersebut, Bryan pernah mengikuti lomba dan mendapatkan juara 4 di ajang Kontes Robot Terbang Indonesia (KRTI).

Bryan Amirul Husna bersama salah seorang dosen ITB. (Dok. Bryan Amirul Husna)

Mahasiswa yang lulus dengan judul tugas akhir “Rekonstruksi 3D Lalu Lintas untuk Kendaraan Otonom dengan Gaussian Process Latent Variable Model (GPLVM)” ini berencana bekerja terlebih dahulu sebelum melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Dia ingin mendapatkan pengalaman kerja yang relevan untuk memperdalam pemahaman praktiknya, sehingga ketika melanjutkan studi, dia sudah memiliki dasar yang kuat dan wawasan lapangan yang lebih baik.

Bryan berpesan kepada mahasiswa yang masih berjuang di ITB untuk tetap semangat jangan pernah menyerah. “Tetap semangat, jangan menyerah. Perjuangan hanya beberapa semester, berjuang sampai akhir jangan putus di jalan serta jangan lupa juga untuk perbanyak koneksi ketika masih kuliah,” katanya.

Reporter: Angra Eni Saepa (Perencanaan Wilayah dan Kota, 2021)

#wisuda #wisuda oktober 2024 #wisudawan terbaik #prestasi mahasiswa #stei itb #bryan amirul husna