Tim KeChEtrum ITB Cetak Prestasi, Kembangkan Baterai Hibrida Unggul
Oleh Qonita Aulia Rahmatullah - Mahasiswa Teknik Pangan, 2021
Editor Anggun Nindita
BANDUNG, itb.ac.id - Tim KeChEtrum dari Institut Teknologi Bandung (ITB) berhasil mendapatkan juara 2 di Pitching Day Final CHEMICATION 2024 pada Sabtu (2/11/2024). Mengusung tema Energy Competition, kompetisi ini memiliki 4 sub-bahasan (hilirisasi, food estate, renewable energy, dan waste technology) untuk mendorong para mahasiswa lebih terbuka dan sadar perihal energi.
CHEMICATION 2024 sendiri merupakan kompetisi tahunan yang diselenggarakan untuk mendorong mahasiswa dalam menggali potensi di bidang energi. Setiap tim peserta diminta untuk menyajikan ide dan solusi berbasis riset yang dapat diterapkan untuk mengatasi tantangan energi di Indonesia. Selain aspek teknis, kompetisi ini juga menilai sejauh mana tim dapat mengomunikasikan ide-ide mereka secara efektif dalam presentasi dan diskusi yang diselenggarakan di depan dewan juri.
Tim KeChEtrum menjawab pertanyaan dewan juri. (Dok.Panitia Lomba)
Tim KeChEtrum ITB mengusung topik mengenai optimasi baterai hibrida sebagai solusi untuk meningkatkan efisiensi energi di sektor transportasi dan industri. Melalui penelitian yang mendalam, KeChEtrum berhasil mengembangkan pendekatan baru dalam meningkatkan kinerja baterai dengan menggabungkan kekuatan baterai berbasis konvensional dengan material baterai organik/terbarukan. Inovasi ini menjadikan baterai lebih ramah lingkungan, tetapi tetap efisien dan tahan lama. Temuan ini diharapkan dapat mengurangi ketergantungan terhadap baterai lithium-ion dan mendukung penggunaan energi ramah lingkungan di masa depan.
Tim yang terdiri dari Cifolia Zulfica Setorsi (13022048), Musyaffa R. Naufal (13022055), Gretha Jeanisca (13022064), dan Qonita Aulia R (14322056) ini mencoba mengembangkan solusi berbasis teknologi yang inovatif. Tim KeChEtrum ITB memanfaatkan penggunaan PEDOT-Lignin sebagai polimer yang tersedia sangat melimpah di alam, sehingga lebih ramah lingkungan.
Akan tetapi, masalah utama dari baterai organik adalah efisiensi yang tidak optimal dan kapasitasnya yang rendah. Oleh karenanya dalam karya ini, tim KeChEtrum mengusulkan penggunaan material single walled carbon nanotubes + reduced graphene oxide atau material SWCNTs + rGO.
Pemaparan materi dari Tim KeChEtrum. (Dok.Panitia Lomba)
“Material SWCNTs berfungsi mengikat lapisan graphene untuk mengurangi resistensi internal pada elektroda baterai. Sementara rGO akan mengubah isolator menjadi semikonduktor,” jelas Cifolia.
Tidak hanya itu, Tim KeChEtrum mengusulkan kebaruan optimasi tambahan dengan nanopartikel Fe3O4-magnetik. Penggunaan nanopartikel ini dapat meningkatkan siklus aktif reaksi redox, massa pakai baterai, selektivitas membran, dan ketahanan terhadap kerusakan. Tentu hal ini menjadi keunggulan dibandingkan baterai lithium-ion yang sangat rentan terhadap kerusakan.
Musyaffa pun menjealaskan penggunaan Fe3O4 yang tidak sesuai memungkinkan efek lain. “Namun, penggunaan nanopartikel ini agak tricky. Nanopartikel Fe3O4 dapat meningkatkan viskositas yang berujung pada aglomerasi serta penurunan performa baterai. Oleh karena itu kami menggunakan surfaktan untuk mengendalikan viskositas," paparnya.
Di sisi lain, Aulia mengatakan bahwa di kompetisi ini terdapat sesi survival. "Kami tidak hanya diberikan pertanyaan oleh juri, tetapi juga diberikan pertanyaan oleh tim lawan. Skema survival ini memberikan kami pandangan yang lebih luas lagi terhadap isu-isu energi,” ungkap Aulia.
Survival session yang dilakukan Tim KeChEtrum. (Dok.Panitia Lomba)
Kompetisi ini menjadi bukti bahwa mahasiswa memiliki kepedulian dan potensi besar dalam menciptakan solusi inovatif untuk masalah energi yang semakin kompleks. Dengan prestasi ini, Tim KeChEtrum ITB diharapkan dapat menginspirasi mahasiswa lainnya untuk lebih peduli terhadap isu-isu energi yang menjadi tantangan global saat ini.
Tim KeChEtrum ITB berharap bahwa hasil riset dan inovasi mereka dapat terus dikembangkan dan diterapkan dalam skala yang lebih besar, serta mendorong lebih banyak kolaborasi antara dunia akademik, industri, dan pemerintah untuk menciptakan solusi yang berkelanjutan dalam sektor energi. Dengan semangat dan tekad yang tinggi, mereka berkomitmen untuk terus berinovasi demi menciptakan masa depan yang lebih cerah dan ramah lingkungan bagi Indonesia. Selamat kepada Tim KeChEtrum ITB atas prestasi luar biasa ini!
Reporter: Qonita Aulia Rahmatullah (Teknik Pangan, 2021)