Fluviotion: Inovasi Mahasiswa ITB untuk Solusi Air Bersih di Desa Cikarag

Oleh Rayhan Adri Fulvian - Mahasiswa Teknik Geofisika, 2021

Editor M. Naufal Hafizh, S.S.


Tim Fluviotion meraih Runner Up dalam KM ITB Student Research Program kategori Engineering Application, Jumat (14/3/2025). (Dok. Tim Fluviotion)

BANDUNG, itb.ac.id - Lima mahasiswa ITB berinovasi membuat Fluviotion, yaitu alat yang mampu menjernihkan air embung warga serta menampung air hujan dalam tandon menggunakan teknologi Internet of Things (IoT) agar sistemnya berjalan otomatis dan efisien.

Inovasi ini dikembangkan untuk mengatasi masalah air bersih di Desa Cikarag, Kecamatan Malangbong, Kabupaten Garut.

Tim tersebut, yang terdiri atas M. Taufik Irawan (Teknik Geofisika, 2022), Anindya Roro (Teknik Geofisika, 2022), Arzethi Bilbina Sari (Teknik Geofisika, 2022), Abraham Satria (Teknik Mesin, 2022), dan Fina Mutiara (Perencanaan Wilayah dan Kota, 2023) mengembangkan alat tersebut dalam KM ITB Student Research Program, sebuah program riset mahasiswa yang terinspirasi dari PKM Ditjen Belmawa dan berfokus pada inovasi ilmiah.

Salah satu kategori dalam program ini adalah Engineering Application, yang mendorong mahasiswa menciptakan karya inovatif dengan produk fungsional. Dalam pengembangan Fluviotion, mereka mengacu pada standar PDAM dan regulasi pemerintah terkait pengelolaan air bersih.

Alat fluviotion dan teknologi keran air otomatis. (Dok. Tim Fluviotion)

Inovasi ini lahir dari kepedulian terhadap permasalahan kekeringan yang dihadapi masyarakat Desa Cikarag. Dengan pendekatan community development, mereka tidak hanya menawarkan solusi teknologi, tetapi juga melibatkan masyarakat dalam proses perancangan dan implementasi. Hal ini dilakukan agar warga dapat memahami dan turut serta dalam pemanfaatan alat tersebut sehingga keberlanjutan inovasi bisa terjaga.

Proses pembuatan Fluviotion menghadapi berbagai tantangan, mulai dari membangun konsep dari nol, mengelola anggaran, hingga melakukan sosialisasi kepada masyarakat. Namun, dengan bimbingan dari Dr. Setianingsih, S.T., M.T., dari Kelompok Keahlian Geofisika Terapan dan Eksplorasi ITB, serta kerja sama yang sangat baik, mereka mampu mengatasi kendala tersebut dan menghadirkan inovasi yang berpotensi membawa manfaat besar.

Bagi Anindya dan timnya, mengikuti kompetisi ini bukan sekadar mengejar penghargaan, tetapi juga kesempatan untuk menciptakan dampak nyata bagi masyarakat. Selain itu, ajang ini memberikan eksposur kepada industri dan membuka peluang kerja sama dengan berbagai pihak. Pengalaman dalam pengembangan inovasi seperti ini menjadi bekal berharga bagi mahasiswa untuk menerapkan ilmu yang mereka pelajari dalam skala yang lebih luas.

Reporter: Rayhan Adri Fulvian (Teknik Geofisika, 2021)

#prestasi mahasiswa #inovasi mahasiswa