IRAMA Masjid Salman ITB: Dedi Kusnandar Ingatkan Soal Attitude serta Keyakinan Kunci Sukses di Lapangan dan Kehidupan

Oleh Ahza Asadel Hananda Putra - Mahasiswa Teknik Pangan, 2021

Editor Anggun Nindita

BANDUNG, itb.ac.id – Pemain Persib Bandung, Dedi Kusnandar, menjadi pembicara dalam acara IRAMA (Inspirasi Ramadan), yang diselenggarakan Masjid Salman Institut Teknologi Bandung (ITB), Sabtu (8/3/2025).

Dedi merupakan sosok yang piawai dalam mengatur ritme permainan di lini tengah dan membuat para fans sepak bola Indonesia terpukau. Tak heran, para supporter menjulukinya dengan sebutan Dedi “Kroosnandar".

Tapi ternyata tidak sampai di situ, Dado, begitu sapaan akrabnya, ternyata adalah salah satu muslim yang saleh dan taat. Dalam kesempatannya di acara IRAMA (Inspirasi Ramadan) yang diadakan oleh Masjid Salman ITB, Dado berbagi inspirasi mengenai bagaimana caranya menjadi pemain dan pemimpin di lapangan—tidak hanya lapangan sepak bola, tetapi juga lapangan kehidupan.

Sejak masih berada di akademi sepak bola, Dedi Kusnandar memiliki keyakinan yang kuat kepada Allah. Dia bersaing dengan ribuan calon pemain lain untuk mendapatkan kontrak profesional. “Harus punya keyakinan yang kuat. Meskipun saingannya ribuan, dengan usaha dan doa yang ulet, insya Allah, Allah pasti permudah,” ujarnya.

Dado juga bercerita bahwa perjuangannya tidak mudah. Ia sempat berada di titik ingin menyerah, tetapi dengan adanya support system dari keluarganya—terutama doa dari kedua orang tuanya—serta disiplin yang diajarkan dan dilakukan sejak kecil, ia berhasil sampai berada di titik sekarang ini.

Pemimpin di Lapangan Kehidupan

Dok. Instagram @salmanitb

Dalam menjadi kapten tim Persib Bandung, Dedi Kusnandar bercerita bahwa salah satu hal penting sebagai pemimpin adalah memiliki attitude yang baik. Bagaimanapun kondisi yang kita alami, meskipun sedang sangat sulit sekalipun, kita harus menunjukkan attitude yang baik, terus bersemangat, dan tidak mengeluh.

Karier Dado juga tidak selalu berada di atas. Ia bercerita bahwa di awal tahun 2024, ia sempat dihujat habis-habisan. Saat memasuki Stadion GBLA, di saat para pemain lain mendapatkan sambutan tepuk tangan meriah dari para penonton, Dado malah mendapatkan sorakan tidak menyenangkan. Ia juga bercerita bahwa dirinya sempat diteror oleh para oknum fans sepak bola, bahkan sampai berada di titik ingin mengakhiri hidup. Namun, ia memiliki prinsip bahwa “tenang saja, kita punya Allah.” Seiring musim berjalan, Dado berhasil membawa Persib Bandung juara Liga 1 2024, dan setelah itu, ia berhasil menjalani ibadah haji.

Dado juga bercerita bahwa dia ingin berdakwah melalui lapangan sepak bola. Ia ingin sosoknya bisa berdampak baik bagi orang-orang, terutama Bobotoh dan fans sepak bola. Sebagai contoh, Dado sering menyuarakan agar jangan sampai kita meninggalkan salat.

Dia mengakui sedih saat melihat para fans antre masuk stadion, namun tidak menjaga salatnya. "Dengan ini, saya juga kerap merasa bersalah," ungkapnya.

Dia pun terus berusaha menjadi pemain yang tidak hanya sukses di lapangan, namun juga dapat memberikan dampak yang baik bagi masyarakat, terutama supporter sepak bola.

Reporter: Ahza Asadel Hananda Putra (Teknik Pangan, 2021).

#irama #masjidsalmanitb #dedikusnandar