Perdalam Geologi Geopark Ijen dan Tata Kelolanya dalam Semat Teknik Geologi ITB
Oleh Nasywa Hafizh Pandyanayaka - Mahasiswa Teknik Geologi, 2022
Editor M. Naufal Hafizh
BANDUNG, itb.ac.id - Program Studi Teknik Geologi, Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian, Institut Teknologi Bandung (FITB ITB) bersama Himpunan Mahasiswa Teknik Geologi “GEA” ITB (HMTG “GEA” ITB), dan Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) mengadakan Seminar Jumat (Semat) di Ruang Hilmi Panigoro, Gedung Teknik Geologi, ITB Kampus Ganesha, Jumat (4/10/2024).
Acara tersebut menghadirkan Bupati Kabupaten Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani Azwar Anas MKP., dan Ketua BP Geopark Ijen dan Tim Verifikator Geopark Nasional, Abdillah Baraas, S.T., M.T.
Daerah dengan julukan “The Sunrise of Java” ini berada di ujung Pulau Jawa bagian timur yang dikembangkan dengan melestarikan aspek budaya dan kearifan lokal masyarakatnya. Banyuwangi merupakan daerah yang pertama kali mendapatkan sinar matahari, lebih awal beraktivitas, dan mendapatkan ide baru sehingga dapat memberikan inspirasi dan konstribusi bagi konstelasi pembangunan daerah dan nasional.
Dengan tema utama pariwisata “Ecotourism Concept”, Abdillah Baraas menjelaskan bahwa Banyuwangi siap menjamu para wisatawan dengan beragam tempat wisata yang melestarikan warisan alam dan budaya yang berkelanjutan. “Tidak ada destinasi wisata yang dibuat-buat alias semua alami dari alam,” ujarnya.
Dimulai dari Blue Fire Kawah Ijen yang merupakan danau asam terbesar di dunia dengan fenomena api biru yang keluar dari celah penambangan belerang. Selain itu, bagi pelancong yang ingin berwisata sambil berolahraga terdapat event Banyuwangi Ijen Green Run dan World Surf League Championship Tour yang sekaligus sebagai ajang promosi kawasan Banyuwangi.
Beranjak ke Alas Purwo yang juga merupakan Taman Nasional, wisatawan akan disuguhkan dengan hutan yang terdiri atas berbagai ekosistem. Dalam hutan ini terdapat kawasan karst terbesar nomor empat di Pulau Jawa. Bergeser ke Pantai Boom, wisatawan juga akan dimanjakan dengan Gendrung Sewu yang menampilkan 1.300 penari Gandrung.
Apabila wisatawan ingin berkuliner, Geopark Ijen juga menyuguhkan “Ethno Food” yang menghadirkan kuliner khas wilayah tersebut. Beliau mengungkapkan, “Contoh yang kami lakukan beberapa waktu kebelakang adalah kuliner. Hal ini coba kita angkat karena Geopark Ijen adalah rumah bagi semua suku di Indonesia dengan 12 suku di dalamnya.”
Tak kalah seru, Geopark Ijen juga mengadakan berbagai kompetisi seperti “International Geotourism Festival & Community Service 2024” dan “The 5th International Geotourism Festival” sehingga mahasiswa ITB juga mengikuti acara ini beberapa bulan lalu.
Reporter: Nasywa Hafizh Pandyanayaka (Teknik Geologi, 2022)