Keberagaman sumber daya alam (SDA) Indonesia tentunya menjadi poin plus terlebih jika dapat dilipatgandakan dengan penggunaan teknologi yang tepat guna, salah satu diantaranya adalah teknologi reaksi kimia dan katalisis (TRKK). Penelitian-penelitian dalam bidang teknologi reaksi kimia dan katalisis harus diarahkan pada penciptaan produk-produk hasil konversi sumber daya alam dalam negeri (serta teknologi konversinya) yang dapat diterapkan untuk menumbuhkan industri dalam negeri.
Katalis didefinisikan sebagai zat yang dapat mempercepat dan mengarahkan reaksi. Katalis dapat mempercepat reaksi hingga milyaran bahkan trilyun kali lipat. Kemampuan katalis ini memberi peluang untuk menyelenggarakan reaksi pada kondisi yang lebih lunak (temperatur dan tekanan rendah) dengan laju dan selektivitas yang tinggi. Kemampuannya ini menyebabkan katalis menjadi kunci pengembangan dan penyelenggaraan industri kimia, perminyakan, polimer dan pelestarian lingkungan. Di Indonesia penggunaan
katalis telah dimulai sejak 1957 pada unit FCC di Kilang Plaju. Pada saat ini kebutuhan Indonesia akan katalis untuk berbagai industri proses kimia diperkirakan telah mencapai lebih dari 500 juta dolar Amerika setiap tahun dan seluruhnya masih diimpor dari luar negeri atau diproduksi di dalam negeri dengan lisensi dari luar negeri. Padahal, katalis merupakan kunci keberhasilan aneka proses kimia komersial, sehingga tanpa menguasai pengembangan dan produksi katalis, sebuah bangsa mustahil bisa menguasai teknologi proses kimia.
Teknologi produksi dan industri katalis perlu dikembangkan di Indonesia.
Saat ini, beberapa katalis yang dikembangkan di Laboratorium Teknik Reaksi Kimia dan Katalisis – ITB telah digunakan di beberapa unit komersial industri kimia dengan kinerja yang sangat memuaskan. Prestasi ini telah membuka peluang kerja sama lanjutan dengan banyak industri kimia untuk mengembangkan katalis dan secara umum sistem teknologi reaksi kimia dan katalisis.
Kelompok Keahlian Teknologi Reaksi Kimia dan Katalisis (KK TRKK) memiliki bidang kajian dalam pengembangan ilmu rekayasa reaksi kimia dan katalis, pengembangan sistem produksi, serta pengembangan simulasi untuk perbaikan operasi dan peningkatan kinerja pabrik.