Sebagai negara kepulauan, Indonesia membutuhkan pengetahuan dan sistem yang baik serta dapat memfasilitasi tata kelola dan pengelolaan yang lebih baik untuk pembangunan berkelanjutan. Namun, pengetahuan tentang perilaku dan alat efektif untuk manajemen wilayah kelautan dianggap tidak cukup, oleh karena itu dibutuhkan kelompok-kelompok penelitian untuk mengembangkan ide, menciptakan, dan mengoperasikan sistem berbasis teknik yang diterapkan pada domain spasial, khususnya zona pesisir dan lautan seperti yang ada dalam kelompok keilmuan Hidrografi.
Kelompok keilmuan Hidrografi memiliki empat aliran pengembangan ilmiah yang saling terkait, yaitu:
Penjelasan singkat tentang topik di bawah masing-masing aliran perkembangan ilmiah berikut.
Batas Air dan Pemerintah Laut: Pasang, Datum dan Referensi Vertikal; Pendekatan Geografis dan Ekologi di Batas Lautan; Aspek Geodetik dari Hukum Laut; Konektivitas Port dan Navigasi Kelautan; Tata Pemerintahan Lautan di Negara Kepulauan. Integrated Costal Zone Management (ICZM) di Negara Kepulauan: Aliran Sungai, Muara dan Morfologi Pesisir; Keanekaragaman Aspek Geo-Bio-Sosio-Budaya Pesisir dan Lautan; Karakterisasi Kepulauan Negara Indonesia; Pengelolaan Lahan-Pesisir-Laut Terpadu. Pemodelan Sumber Daya Laut dan Perlindungan Bencana: Pemetaan Lapisan Bawah Laut dan Laut; Sub-Bottom Profiling; Pemodelan Properti Laut; Lingkungan Pesisir dan Laut; Rekayasa Perlindungan Bencana Pengembangan Ekonomi Pesisir dan Maritim: Rasio Lahan Manusia dan Asosiasi Geografisnya; Aspek Sosial-Ekonomi dan Budaya Masyarakat Pesisir; Pembangunan Ekonomi Kepulauan Maritim; Sistem Pendukung Keputusan Spatio-temporal dan Kebijakan Publik.